Hal apa yang banyak?
🤼🤼
"Itu! Itu tadi cowok dari Mars!"
"Mana mana?"
"Yaaah, gue telat. Kebagian liat punggung doang."
"Gimana dia? Deskripsiin dong!"
"Masih pake masker, tapi alisnya tebel, matanya biru!"
"Gue kira kalo dari Mars matanya merah."
"Lo kira belekan?"
Di antara riuh gaduh sekitar, Salsa justru masih membeku di tempat. Tatapnya kosong saat menyadari kalau pemilik punggung tegap yang baru saja keluar melewati pintu itu, adalah seseorang yang ia hindari kedatangannya.
"Astaga, lo ngapain ikut keluar ruang produksi?"
"Gue juga mau tau mana makhluk Mars-nya?"
"Tuh, baru ilang."
"Yaaah, gue tadi waktu ngerjain buketnya sempet mikir dalam hati, pasti Salsa yang nerima bunga ini cantik dan baiknya kayak bos kita makanya si cowok bucin. Beruntung banget, gitu."
"Lo nggak tau itu bunga beneran buat Kak Salsa bos kita?"
"Ya mana gue tau, nama Salsa kan banyak!"
Salsa mengerjap dan meredakan sesak di dadanya yang tiba-tiba menyeruak. Ia menoleh dan baru sadar ada banyak karyawannya yang bergerombol. Ia menggenggamkan jemarinya, berusaha menutupi gemetar yang belum juga hilang.
Sekali lagi ditatapnya sekotak bunga di meja. Ia tidak berniat sama sekali untuk membawanya ke ruangan, apalagi ke rumah. Jadi ia letakkan di bawah meja, lalu melewati para karyawan yang segera melongo bingung lihat ekspresi bosnya tidak seperti biasa.
Tiba-tiba Salsa merasa kehancuran membayangi lagi. Rasanya hampir sama seperti dulu saat berpikir ingin melepas hubungan tidak sehat bersama lelaki itu. Ironis memang, ini bahkan sudah berlalu 9 tahun tapi luka di hati Salsa belum juga sembuh.
Langkah-langkahnya terburu-buru menaiki tangga, meski dengan pikiran kacau balau. Salsa ingin lari tapi sadar terlambat. Lelaki itu sudah menemukannya, entah untuk memberi sakit yang sama, atau memperparah luka lebih dari yang sebelumnya.
Salsa mengatur napas susah payah, membuatnya tanpa sadar meneteskan air mata saat ketakutan membayang makin parah. Tangannya kesusahan membuka pintu ruangannya sendiri karena gerakannya berantakan.
Sekali lagi Salsa berusaha menenangkan diri. Ia memejam, mengusap air matanya, lalu membuka pintu dengan pelan. Berhasil terbuka, ia masuk. Pemandangan pertama adalah buket bunga begitu banyak. Sebagian lebih sudah ia pindahkan ke rumah, dibagikan ke karyawan, dan sisanya di sini.
Bunga mawar dengan jumlah 3.285 tangkai yang tidak Salsa mengerti maksudnya. Tapi ia yakin pengirimnya adalah lelaki yang sama. Albert. Nama itu ... membuat helaan napas Salsa terdengar lebih berat.
Salsa menarik kursi dan duduk. Pandangannya mengarah ke hamparan buket di lantai. Untuk apa Albert datang lagi? Apa lelaki itu belum cukup puas mempermainkannya dulu? Belum cukup membuatnya tidak bisa membedakan antara cinta dan rasa sakit?
Dulu Salsa sangat mencintai Albert, meski diberi sakit berkali-kali. Dulu ia sempat tidak tahu perbedaan antara keduanya. Bahagia dan sakit secara bersamaan, apa memang definisi cinta seperti itu?
Tapi seiring waktu, Salsa menyadari. Bahwa di masa lalu ia hanya gadis bodoh yang mudah dibohongi atas nama cinta. Albert mungkin menyukainya, tapi tidak cukup mencintainya. Jika perasaan Albert benar sama seperti apa yang ia rasa, bukankah tidak akan separah itu dalam memberi luka?
![](https://img.wattpad.com/cover/319263300-288-k540459.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Ex Zone
RomanceBertemu kembali dengan mantan setelah 9 tahun berpisah tidak pernah ada di bayangan Salsa, seorang pemilik Bee Florist. Mencoba move on dan menjalin hubungan dengan 3 lelaki berturut-turut nyatanya tidak berhasil membuatnya menata hati dengan benar...