Aduh, lama banget baru update😭
Maapin gantistatus ya :(
Ini 2 part jadi satu lagi btw. Selamat membaca.Tebak dulu, Salsa mau diajak jatuh cinta lagi gak ya? 😳
🤼♂️🤼♂️
Segala rasa kantuk, lelah, sekejap lenyap. Yang Salsa sadari sekarang adalah, gerak refleksnya menjauh dari Albert segera. Beberapa saat sebelumnya ia berpikir kalau membiarkan dirinya merasa nyaman sebentar dalam pelukan Albert tidak apa-apa. Tapi ternyata, uraian keinginan Albert tadi justru membuat hatinya panas.
"Apa lo bilang?" Salsa menanyakan itu sembari turun dari kursi. Satu-satunya hal yang bisa ia lakukan saat ini.
"Lo udah denger." Albert tidak berniat membuat respons Salsa lebih parah dari ini. Ia cukup tahu Salsa marah. Dalam bayangannya, memang akan ada banyak penolakan. Dan ia sudah belajar untuk menerima.
"Jatuh cinta sama lo lagi?" Salsa berdecih, seolah perkataan Albert suatu kemustahilan. "Itu sama aja ngumpanin diri sendiri buat hancur lagi."
Albert masih diam, membiarkan Salsa menumpahkan apa saja yang diinginkan. Kata hancur yang Salsa ucapkan dengan suara sedikit gemetar membuatnya berulang kali sadar bahwa yang dilakukannya dulu sangat fatal.
"Melakukannya dengan benar?" Lagi-lagi Salsa tersenyum miring. Tatapnya masih terlihat kelelahan, tapi ia harus menuntaskan segala yang mengganjal. "Nggak ada yang bener selama gue sama lo. Jatuh cinta ke lo itu hal yang bodoh, Al. Gue nggak mau jadi orang bodoh lagi."
"Gue yang bodoh. Bukan lo." Albert menyanggah. Meski dengan nada bicara sepelan mungkin, tetap saja ada penekanan untuk meyakinkan bahwa ucapannya mampu untuk dipercaya. "Nggak apa-apa kalo lo belum jawab—"
"Gue udah jawab," sentak Salsa. "Jawaban gue tetep sama. Mau lo gimana pun, gue nggak akan berubah pikiran."
Albert mengangguk. Ia mengulas senyum tipis, tanda bahwa cukup mengerti penolakan Salsa. "Walaupun gue orang paling buruk bagi lo, tapi lo harus tau kalo lo orang terbaik yang pernah gue temuin. Gue nggak bohong waktu bilang nggak ada perempuan lain setelah kita pisah."
"Lo pikir itu bikin gue—"
"Iya." Albert sengaja memotong kalimat Salsa. Ia ingin menunjukkan bahwa dirinya sudah cukup mampu menebak apa yang ada di pikiran perempuan itu. "Gue tau lo nggak akan gampang luluh apa pun yang gue lakuin."
Salsa mengalihkan pandangan saat Albert mengikuti jejaknya untuk turun dari kursi. Suara decitan kursi yang digeser membuatnya yakin bahwa mereka sudah berdampingan tanpa penghalang apa pun.
"Gue balik ke sini cuma buat nemuin lo." Albert kembali menekankan kata-katanya, mengulangi apa yang pernah ia ucapkan kemarin. Kedua lengannya ditumpukan di atas meja dengan kepala yang sedikit condong ke arah Salsa. "Tiap hari gue lihatin sosial media lo, berharap gue bisa hubungin kapan pun. Gue nggak mau nabrak privasi dengan hubungin lo duluan padahal lo masih blokir semua akses gue. Makanya gue nunggu sampe gue siap datengin lo lagi."
"Lo terlambat, lo tau?" desis Salsa.
Albert mengangguk. "Sembilan tahun emang terlalu lama buat gue yakinin diri sendiri biar pantas buat lo. Nyiapin apa aja yang mau gue lakuin, atau apa kata yang pertama gue ucapin saat ketemu lo lagi. Gue kangen tapi nggak bisa apa-apa karena gue yang salah."
"Nggak bisa apa-apa kata lo?" Salsa benar-benar tidak mengerti. "Empat tahun awal, gue berharap lo datengin gue lagi. Tiap libur semester gue selalu siapin diri buat nunggu lo nemuin gue. Tapi lo nggak dateng. Terus gue pikir mungkin sistem libur di kampus sini sama tempat lo beda, makanya gue selalu nunggu tiap waktu. Tapi apa? Sampe gue lulus, lo nggak dateng!"
![](https://img.wattpad.com/cover/319263300-288-k540459.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Ex Zone
RomanceBertemu kembali dengan mantan setelah 9 tahun berpisah tidak pernah ada di bayangan Salsa, seorang pemilik Bee Florist. Mencoba move on dan menjalin hubungan dengan 3 lelaki berturut-turut nyatanya tidak berhasil membuatnya menata hati dengan benar...