22 - Mengapa Asahi digotong warga?

540 87 27
                                    

Asahi dan Ryujin senang melihat dua orang yang berdiri di hadapan mereka. Bahkan Ryujin langsung memeluk salah satu orang itu.

"Soojin," ucap Ryujin sembari memeluk Soojin dengan erat.

"Jaehyuk," ucap Asahi pada satu orang lainnya yang ternyata adalah Jaehyuk.

Setelahnya, Ryujin mempersilahkan Jaehyuk dan Soojin masuk rumah. Kini Asahi, Ryujin dan Jaehyuk sedang mengobrol di ruang keluarga, sedangkan di dapur Soojin sedang memasak. Soojin tidak sendirian, ia dibantu oleh Yoshi.

"Kok dateng mendadak, Soojin?"

"Enggak kok, ka Yoshi. Gue udah coba telpon Ryujin tapi gak diangkat dan ya gue ngerti sih, di sini kan susah sinyal. Jadi gue sama Jaehyuk memutuskan buat ke sini aja langsung," balas Soojin sembari mengaduk kuah sup jagung.

Selain masak sup jagung, Soojin juga menyiapkan beberapa makanan lainnya yang ia bawa dari Jakarta. Soal masak-memasak, Yoshi dan Soojin sangat cocok menjadi best partner karena sama-sama bisa masak.

"Dimaklumi ya, Soojin."

"Oh iya kak, gimana Asahi sama Ryujin?"

"So far so good, Jin. Ya walau mereka masih sering berantem tapi bercanda doang sih."

"Syukurlah, kak. Sebagai sahabat mereka dari kecil, gue berharap banget kalau mereka bisa bener-bener saling memaafkan. Pengen liat mereka bisa sedeket dulu, sebelum mereka tau soal tante Rosé."

Yoshi menganggukkan kepalanya tanda setuju. Ia dan beberapa orang yang mengetahui hal tersebut tentu mengharapkan yang sama.

"Gue ngerti sih gimana rasanya jadi mereka, Jin. Gue anak yatim dan dari kecil udah ditinggal bokap. Mungkin yang ngebedain, gue dikasih tau dari kecil sedangkan mereka enggak."

"Iya, kak. Mereka tau soal tante Rosé pas masa labil, ego remaja anak SMA."

Yoshi kembali menganggukkan kepalanya sembari memotong buah-buahan. Ia sedang membuat salad buah.

"Gue juga sakit hati pas Ryujin dibully cuma gara-gara gak punya nyokap. Waktu itu masih SD loh tapi ada aja yang tega bilang kayak gitu, kak."

"Dibully pas SD?" tanya Yoshi terkejut, jujur ia baru mengetahui hal ini.

"Iya, kak Yoshi. Dari SD sampai SMP, eh SMA juga sih. Cuma pas SMA Ryujin udah kebal gitu, jadi lebih bodo amat. Ini parah sih, tau gak kak kalau pas SMP Ryujin sampai dikatain bukan anak kandung om Yoongi."

"Apa? Serius?" Soojin menganggukkan kepalanya.

"Gila. Terus kalau Asahi?"

"Dia juga dibully tapi dia gak nenggepin, kak. Waktu itu gue inget banget, Asahi pasti selalu ngejagain Ryujin. Tapi setelah kejadian itu Asahi berubah. Kadang gue kesel sama Asahi, kenapa dia lebih mentingin egonya dan nyalahin Ryujin gitu aja."

"Soal kak Rosé?" Soojin menganggukkan kepalanya.

"Kayak yang lo bilang tadi, Jin. Ego dia masih tinggi."

"Iya, kak."

Setelahnya baik Soojin maupun Yoshi kembali fokus pada pekerjaan mereka masing-masing. Sedangkan di ruang keluarga, sedari tadi Ryujin hanya diam saja.

"Ryu, lo gapapa?"

"Um gue gapapa kok, Jae."

"Tumben diem doang? Oh iya, gimana kabar lo? Baik-baik di sini?"

"Iya, Jae."

Ryujin berkata sembari tersenyum kikuk. Entahlah ia masih merasa canggung pada Jaehyuk. Namun apabila diperhatikan kembali, sepertinya Jaehyuk terlihat biasa saja.

My Dearest Twin - Asahi RyujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang