44 - Dengan atau tanpa restunya

284 45 19
                                    

Dua setengah tahun kemudian

Gedung auditorium utama kampus sudah dipenuhi para wisudawan, rektorat, dosen dan para orang tua atau wali sedari pagi saat acara berlangsung. Kini para wisudawan sedang berjalan bergantian menuju panggung untuk menerima ijazah dan pemindahan tali toga.

"Asahi Prathama Arthur."

Mendengar namanya dipanggil, Asahi segera berjalan menaiki panggung. Setelah mendapatkan ijazah dan bersalaman dengan rektor, Asahi tersenyum pada fotografer bagian dokumentasi wisudawan. Lalu kemudian ia turun dari panggung.

Selesai acara, para wisudawan masih memenuhi area kampus. Banyak dari mereka yang memanfaatkan view kampus yang bagus ini untuk berfoto. Begitupula Asahi, ia akan berfoto bersama dengan beberapa orang terdekatnya yang hadir.

"Lo beneran gak mau pegang perusahaan, Sa?"

Asahi menganggukkan kepalanya kemudian berkata. "Iya, kak Yoshi. Lo udah lulus S2, jadi lo bisa handle perusahaan lebih baik."

"Lo juga bisa, Sa. Kita handle bareng."

"Enggak, kak. Gue mau fokus sama karir akuntan gue aja."

"Oke. Maybe someday lo pengen pindah ke perusahaan, lo bisa masuk kapan aja."

"Perusahaan bokap lo asik banget, As. Orang-orangnya gak toxic."

Kini yang bergabung berbicara adalah Jaehyuk. Ya, setelah lulus kuliah satu tahun yang lalu, Jaehyuk langsung melamar pekerjaan di perusahaan Yoongi.

Bila Jaehyuk dan Soojin lulus terlebih dahulu, Asahi lulus kuliah satu tahun setelahnya. Asahi sempat mengambil cuti selama satu semester untuk pemulihan mentalnya.

"Nyesel gue masuk perusahaan yang sekarang. Mana gue masih terikat kontrak lagi, gue belom bisa resign."

"Lo dikasih tau ngeyel banget, Soojin. Gaji lo gede sih, tapi lingkungan kerjanya gak sehat, iya kan?"

Pertanyaan Jaehyuk dijawab anggukan oleh Soojin. Berbeda dengan Jaehyuk, Soojin menyesal telah bekerja di tempat kerjanya saat ini.

Setelah mendapatkan tempat yang bagus untuk berfoto, sesi foto pun dimulai. Mereka semua mulai mengatur posisi. Terlebih dahulu Asahi foto sendiri lalu berdua didampingi oleh Yoojin. Setelahnya foto bersama dengan Woozi, dan Yoshi. Lalu berfoto dengan Jaehyuk dan Soojin.

Seorang perempuan menyentuh lengan Asahi, ia pun tersenyum. Senyuman perempuan itu dibalas oleh Asahi. Beberapa foto berhasil terabadikan dengan baik. Asahi juga merangkul pinggang perempuan itu saat mereka berfoto bersama.

"Kalian tinggal kawin aja," goda Jaehyuk pada Asahi saat sesi foto selesai.

"Sembarangan!" Soojin memukul lengan Jaehyuk. Orang yang dipukul meringis kesakitan.

"Nikah loh nikah, bukan kawin."

"Yaelah sensi banget sih. Ketularan toxic nih pasti."

"Diem lu!"

"Kenapa gak kalian aja yang nikah? Om liat kalian cocok loh, nak Soojin, nak Jaehyuk."

"Kita?" ucap Jaehyuk dan Soojin bersamaan sembari saling menatap satu sama lain. Lalu kemudian saling memalingkan pandangan dengan kompak.

"Amit-amit tujuh turunan. Aku gak mau nikah sama dia, om."

"Om Woozi, lebih baik aku jomblo seumur hidup daripada harus sama Soojin. Lagian ya, aku ganteng gitu loh, banyak kok cewek yang mau sama aku."

"Tapi buktinya lo tetep jomblo," celetuk Asahi.

"Mentang-mentang udah punya cewek. Belagu lu, As."

Asahi dan lainnya tersenyum, namun Jaehyuk tidak. Ia kesal dan malu juga. Tak lama mereka semua memutuskan untuk makan siang bersama.

My Dearest Twin - Asahi RyujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang