Jaehyuk langsung lari menghampiri ketika melihat laki-laki itu hendak melakukan sesuatu pada Yoshi. Asahi dan Ryujin pun terkejut melihat laki-laki itu kini menodongkan pisau pada Yoshi.
"Kak Yoshi!" pekik Asahi, Ryujin dan Jaehyuk bersamaan.
"Rasakan ini anak kurang ajar, kyaaa!" teriak laki-laki itu sembari berlari menghampiri Yoshi dengan menggenggam pisau di tangannya.
BRUM BRUM BRUM
Aksi laki-laki itu terhenti ketika mendengar suara motor mendekat. Tidak ingin diam saja, Asahi segera menarik lengan Yoshi untuk menghindar dari serangan laki-laki itu.
"Om Woozi!" seru Ryujin.
"Aku yakin kakak pasti dateng dan sekarang terbukti," ucap Yoshi dan Asahi menganggukkan kepalanya.
BUG – terjadi perkelahian antara Woozi bersama dua rekan kerjanya dengan para anak buah laki-laki itu.
Woozi dan rekan kerjanya berhasil melumpuhkan para anak buah laki-laki itu. Dengan segera Woozi langsung memborgol dan mengikat tubuh mereka menggunakan tali.
"Kyaaaa!" seru laki-laki itu sembari berlari menghampiri Woozi.
"Arggh!" Laki-laki itu merintih kesakitan saat Woozi berhasil menendang perut laki-laki itu dengan kakinya.
Setelah itu, Woozi juga memukul wajah, menangkis, memelintir pergelangan tangan laki-laki itu hingga pisau yang dipegangnya terlepas jatuh ke aspal.
"Waktumu sudah habis. Semua anak buah suruhanmu sudah tertangkap semua. Anda salah sasaran, tuan. Jika anda mengira bisa menghancurkan Desa ini sama seperti anda menghancurkan desa lainnya, anda salah besar. Lawanmu saya, tuan."
Asahi dan lainnya tersenyum mendengar perkataan Woozi barusan, mereka sangat bangga. Tak sia-sia Woozi menjadi seorang polisi, sebisa mungkin ia menjalankan tugasnya dengan benar.
"Saudara kami tangkap atas tuduhan pembunuhan, merusak wilayah dan aksi pemberontakan. Saudara berhak menyewa pengacara, menolak menjawab dan memberikan alibi."
Woozi memborgol pergelangan tangan laki-laki itu dan menariknya paksa, lalu disatukan dengan yang lainnya. Setelahnya Woozi berbicara melalui handy talky dan tak lama mobil polisi pun datang. Laki-laki itu dan para anak buahnya dibawa menggunakan mobil polisi tersebut.
"Maaf om datang terlambat," Woozi kini menghampiri Asahi, Ryujin, Yoshi dan Jaehyuk.
Ryujin menggelengkan kepalanya. "Gak perlu minta maaf, om. Tugas om banyak dan aku yang harus bilang makasih karena om tetap dateng ke sini."
"Om sudah janji pada kalian akan datang, Ryu. Tadi om sudah sampai di tempat janjian kita tapi kalian tidak ada, om sangat khawatir."
"Kakak hebat, Yoshi bangga."
Yoshi berusaha berjalan menghampiri Woozi dan hendak memeluk kakaknya namun tubuhnya kehilangan keseimbangan. Woozi yang berada di depan Yoshi langsung memeluk tubuh lemas adiknya.
"Ya ampun lengan dan perutmu berdarah, Yoshi!"
"Kak Yoshi kena sayatan pisau, om," ujar Jaehyuk.
"Ya sudah, kita segera berangkat ke rumah sakit. Eh sebentar, mana nak Soojin?"
"Soojin ada di mobil, om," balas Jaehyuk.
Ryujin langsung berlari untuk melihat kondisi Soojin. Ya, ia merasa bersalah harus meninggalkan Soojin. Setelah masuk mobil, Ryujin langsung memeluk Soojin.
Woozi memapah Yoshi masuk ke dalam mobil. Lalu Asahi mengambil scraf miliknya yang ia simpan di dalam tas. Asahi menggunakan scraf tersebut untuk membalut luka di lengan Yoshi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dearest Twin - Asahi Ryujin
Fanfictionft. Yoongi Bagaimana jika kamu bersama saudara kembar yang kamu benci, dikirim liburan ke sebuah desa yang jauh dari ibu kota, susah sinyal dan hanya menggunakan fasilitas terbatas? Begitulah yang harus dijalani oleh Asahi dan Ryujin selama libur ku...