Chapter 3 SA

49 5 0
                                    

Di zaman ini, uang sumber masalah, tetapi juga cara menyelesaikannya.

~Sky Arletta~

🌸 RIBUT DENGAN SENIOR 🌸

🌸Pagi ini Sky harus membuka lembaran baru. Setelah tiga hari tidak masuk sekolah, kini Sky diantar papanya hingga depan sekolah.

"Assalamu'alaikum." Sky pamit pada papanya seraya mencium tangan. Dia turun dari mobil tanpa berkata lagi atau bahkan untuk sekedar menoleh memastikan papanya masih di sana, sedang menatap punggungnya.

"Hai, Sky," sapa Yuki, teman dekat Sky sembari menghampiri Sky.

"Hai, Ki," sapa Sky balik sembari cipika-cipiki dengan Yuki.

"Kemana aja kamu tiga hari ini, Kay?" tanya Yuki. "Kata Pak Ramdan, kamu izin ada keperluan keluarga. Yailah ... tau aja yang udah berkeluarga." Yuki tertawa kecil. Pun Sky.

"Ngacok! Maksudnya ada keperluan keluarga tuh, ya, ada urusan sama keluarga aku, Ki. Biasalah, drama kehidupan." Sky tertawa. Tawa menutupi luka di lubuk hatinya.

"Drama kehidupan apa nih?" timpal Yuki membalik tubuhnya hingga berjalan mundur.

"Jangan bilang ...."

"Apa?"

"Kamu habis tunangan ya?"

Keduanya tertawa renyah.

"Kayaknya kamu salah minum obat pagi ini, Ki."

"Haha, iya, kayaknya."

Mereka kini menaiki anak tangga menuju kelas.

"Kita duduk di belakang aja, yuk, Ki," usul Sky.

"Kenapa? Enggak ada sejarahnya anak pintar kebanggan sekolah kayak kamu duduk di belakang, Sky."

"Ya enggak apa-apa sih. Sekali-kali ngerasain duduk di belakang. Bosen depan terus, dari SD malah."

"Aku sih oke-oke aja. Tapi masalahnya, mana ada yang mau tuker tempat sama kita, Kay. Duduk di depan itu butuh mental baja, karena tidak akan luput dari pengawasan guru."

"Tenang aja, pasti ada yang mau kok."

"Oke."

Sky dan Yuki memasuki kelas dengan langkah yang meyakinkan. Yuki langsung mengikuti langkah Sky menuju belakang kelas, tepatnya di pojok kanan dekat jendela.

Tanpa ba-bi-bu, Sky meraih dompet dari tasnya. Dia mengambil dua lembar uang merah dan dengan sedikit menggebrak meja, dia letakkan uang itu di sana. Hal ini tentu saja membuat Yuki melongo. Pun dua orang yang duduk menempati meja itu.

Yuki menyenggol lengan Sky. "Jadi ini yang kamu maksud pasti ada yang mau, Kay?" bisik Yuki.

Sky melengkungkan bibir. "Di zaman kita ini, uang bisa menyelesaikan masalah. Siapa yang memiliki uang, dia yang menang."

Yuki mengangguk setuju.

Sementara dua orang siswa yang duduk di bangku itu melihat Sky dan Yuki dengan sorot bertanya.

"Apa perlu aku jelasin?" kata Sky pada kedua siswa yang sedang menatapnya bingung.

Nada bicaranya yang berubah dingin, membuat Yuki melirik Sky, heran.

Sky tidak seperti ini. Dia sangat lembut, bahkan ramah dan sopan. Namun kali ini ...? Entahlah, Yuki tidak tahu apa yang terjadi dengan teman dekatnya ini.

Sky menghela napas berat. "Kalian tau, kan? Di mana tempat dudukku dan Yuki?"

Kedua siswa yang ditanya Sky mengangguk.

"Mulai hari ini dan seterusnya, kita tukeran tempat duduk," jelas Sky. "Dan uang ini, sebagai gantinya. Jelas?"

...

Sky Arletta (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang