Chapter 47 SA

30 4 0
                                    

🌸 DIRAWAT 🌸

🌸Di ruang rawat-inap, di sinilah Sky berada ditemani paman dan kakek-neneknya. Hasil pemeriksaan pagi tadi, dokter menyarankan agar ada makanan yang masuk ke perut Sky, kalau sampai beberapa hari ke depan Sky masih menolak makan, maka terpaksa dokter akan memberikan makanan cair melalui selang makanan. Syeril tentu saja tidak ingin itu terjadi, tetapi sampai saat ini, masih belum ada makanan yang berhasil lolos melewati kerongkongan Sky.

Lalu dengan kewanitaan Sky, menurut hasil pemeriksaan, kewanitaan Sky mengalami luka parah yang menyebabkan sakit dan perih berkelanjutan. Entah kapan lukanya akan membaik, dokter yang memeriksa tidak bisa memberi kepastian.

"Mama?" Sky bertanya pada pamannya yang duduk di kursi di sisi brankar.

"Sabar, ya? Mama kamu tadi keluar buat makan, tapi sekarang lagi ke sini, kok?" bohong paman Sky yang bernama Arkan.

Sky membalas satu anggukkan kecil.

"Sky mau makan, Nak?" Nenek Sky menawarkan.

"Atau mau minum teh hangat?" Kali ini kakeknya yang menawarkan.

Sky menggeleng. "Mama."

Nenek Sky mengusap kepala cucunya itu. "Iya, nanti mama kamu ke sini."

Sky meringis saat merasakan sakit nyeri di kewanitaannya, kakinya sampai mengkerut menahan sakitnya.

"Sakit, ya, Nak?" Nenek Sky mengelus-elus perut Sky sedikit ke bawah.

"Mama, Nek," rintih Sky lagi.

"Coba telepon lagi Mbak Syeril-nya, Kan," pinta kakek Sky pada putranya.

Arkan menurut, dia merogoh ponsel di saku celana. Bertepatan dengan dia hendak menelepon, terdengar suara ketukan pintu, lalu muncul Syeril yang diikuti Rehan.

Syeril langsung saja meraih tubuh Sky dalam pelukannya saat Sky setengah duduk menyambutnya. Sedangkan Rehan, pria itu bagai orang asing di sana. Dia berdiri di dekat ujung ranjang, merasa canggung dengan keberadaan mantan mertuanya.

"Pa."

Baru setelah Sky memanggil, Rehan bergerak ke sisi lain yang berseberangan dengan Syeril berada. Rehan duduk di tepi, kemudian mengulas senyum saat Sky melihatnya.

Melepas pelukan Syeril, Sky kemudian mengalihkan perhatiannya pada Rehan. Karena keberadaan kedua orang tuanya, Sky sesaat lupa dengan rasa sakit di tubuh juga kewanitaannya.

Bertatapan lama dengan putrinya, akhirnya Rehan memeluk Sky dan terguguh di sana. Air mata Rehan tertumpah juga setelah ditahan begitu mendengar kabar buruk yang menimpa putrinya.

"Jangan pernah maafin Papa, Kay. Jangan pernah maafin Papa. Papa udah lalai jagain kamu. Jangan pernah maafin Papa ...."

Melihat penyesalan Rehan, air mata Syeril ikut jatuh.

Saat di rumah Rehan tadi, Syeril luluh karena mantan suaminya itu terus memohon. Hingga akhirnya mereka bersama-sama ke rumah sakit. Sementara Weny, dia di antar Rehan pulang karena arah rumahnya searah dengan rumah sakit tempat Sky dirawat.

***

Malam menjelang, Levin setengah berlari menuju ruang rawat-inap di mana Sky berada. Sepuluh menit sebelumnya, cowok itu menghubungi Syeril untuk menanyakan kabar Sky. Begitu tahu Sky dirawat di rumah sakit, cowok itu langsung melesat dengan motor sportnya menuju kemari.

Sayangnya, begitu langkah kakinya sampai di depan ruangan rawat-inap, Levin ragu untuk mengetuk pintu. Beruntungnya ada Rehan yang datang dengan menenteng kantong plastik berisi makanan.

Sky Arletta (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang