Chapter 33 SA

14 3 0
                                    

Mama. Mama adalah orang tua sekaligus teman yang sangat baik bagiku. Karena itu saat bersamanya, aku seperti tidak membutuhkan apa pun lagi.

Meskipun kalau marah sangat menakutkan, aku selalu merasa nyaman di dekatnya.

Ma, tetap jadi orang tua dan teman yang baik untukku, ya? Tidak peduli seburuk apa tingkah lakuku, tetaplah menjadi salah satu tempat ternyaman untuk aku pulang.

~Sky Arletta~

🌸🌸🌸

🌸 LIBURAN BERSAMA SYERIL 🌸

🌸Saat ini Sky sedang bersama Syeril di pasar tradisional. Sky membantu membawakan barang belanjaan. Ya, semenjak libur kenaikan kelas, Sky menginap di rumah mamanya.

"Kita beli buah, ya? Kamu masih suka naga buah kan?"

"Buah naga, Ma ...."

Syeril tersenyum. "Iya, itu. Masih suka?"

"Masih."

"Bagus kalau gituh. Kirain sukanya udah beralih ke cowok."

"Emang boleh pacaran?"

"Emang enggak takut nanti cowoknya ngapa-ngapain kamu?"

"Takut."

"Ya udah jangan."

"Iya."

Mereka berjalan ke penjual buah untuk membeli buah naga, alpukat, dan mangga. Masing-masing satu kilogram. Sky cemberut karena Syeril dengan tega membuat dirinya membawa semua barang belanjaan. Sementara Syeril sendiri santai melangkah di depannya.

Menyadari Sky tidak mengikutinya, Syeril berbalik, lalu menghampiri Sky yang mematung. "Sini, Mama bantuin. Lemah banget. Bawa segitu doang bibirnya udah manyun kayak ikan pari." Syeril mengambil beberapa kantong plastik dari tangan putrinya.

"Ngacok! Mana ada ikan pari manyun, Ma. Kan gepeng?"

"Ada. Ikan pari lagi ngambek."

Sontak saja jawaban Syeril membuat Sky tertawa.

"Lama enggak ketemu, Mama makin jadi aja."

"Jadi apa nih? Curiga."

"Jadi tambah cantik, Ma. Suudzon mulu sama anaknya."

"Wah berat nih. Kalo udah muji pasti ada maunya."

"Enggak, Ma. Sky serius kok. Mama tambah cantik."

"Anaknya lebih cantik."

"Makasih."

"Kok makasih?"

"Kan aku anak Mama?"

"Dih, ngaku-ngaku."

"Oh, oke." Sky buang muka, pura-pura tidak menganggap ada keberadaan Syeril.

Syeril menyenggol pelan lengan Sky atas sikap yang ditunjukkannya itu. "Bercanda. Serius mulu hidupnya. Entar cepet tua loh."

Sky berdecak sebal. "Iya, tahu."

Sky Arletta (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang