7# Setelahnya

600 93 23
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡







Sudah satu bulan berlalu dan tidak ada perubahan yang berarti, kediaman Junkyu masih sama.

Jaehyuk masih jarang pulang, tapi gakpapa. Bagi Junkyu asal Jaehyuk datang dan ingat sama keberadaan anak-anaknya saja, itu sudah cukup.

Karena untuk sekarang, alasan Junkyu hidup bukan lagi tentang dirinya sendiri tapi semuanya dia jaga untuk anak-anaknya.

Memang benar, tidak ada yang tahu sampai kapan Junkyu bisa mempertahankan semua ini tapi sebisa mungkin dia akan terus berjuang.

"Stop mikirin hal gak penting !!" Junkyu langsung menatap Junghwan, lelaki itu baru keluar dari kamar mandi. "Kan aku udah pernah bilang, kalo kita bisa bahagia walaupun cuma berdua." Junkyu masih senyum.

"Sini !!" Junkyu nepuk bibir ranjang disampingnya, lelaki yang lebih muda itu menurut. "Jangan kebiasaan ngebiarin rambut basah !! Nanti pusing." Ujar Junkyu sambil meraih handuk di pundak Junghwan, lalu Junkyu mulai mengusak rambut suaminya.

"Terimakasih sayang." Ucap Junghwan, lelaki itu menaikan kerah kemeja yang Junkyu pakai, Junghwan juga mengancingkan beberapa kancing kemeja agar tubuh Junkyu sedikit tertutup.

Junkyu senyum. "Harusnya aku bukan sih yang bilang makasih?"

"Makasih buat apa coba?"

"Makasih karena kamu, masih mau tidur dengan ku." Ucapan Junkyu berhasil membuat tangan Junghwan berhenti, lelaki jangkung itu menatap manik bulat didepannya.

Junghwan melanjutkan pergerakan tangannya untuk merapihkan rambut Junkyu, lalu tersenyum lembut.

"Sejak kapan?"

"Mereka terakhir kali menyentuh?" Junghwan ngangguk. "Sebelum triplets pertama masuk SMA?" Manik teduh Junghwan tak bisa untuk tidak terkejut.

"Wah, pantas saja rasanya lebih spesial." Junkyu terkekeh. "Pertahankan, aku lebih suka kalo kamu cuma buat aku !!" Junkyu malah ketawa kecil.

"Tapi kamu kan jarang pulang."

"Karena sudah tahu, aku usahakan lebih sering pulang."

"Hahaha, dasar."

"Jangan khawatir, karena aku benar-benar mencintai mu."

"Terimakasih."













"Awas !! Awas !! Awassssss." Eunseo jalan lebih cepat, dia mah bodo amat sama desisan orang-orang.

Pas udah sampe depan lapang basket, sudut bibir Eunseo terangkat.

"Aah~ anak basket ternyata." Gumam Eunseo.

"Aaaaaa kak Kyungjunnnnnn." Panggilan sosok disampingnya malah bikin senyum Eunseo makin lebar, karena sekarang dia tahu nama sosok yang sudah sedari lama dia cari.

"Kyungjun? Ganteng, kayak orangnya." Eunseo masih bertukar tatap dengan sosok jutek itu, sebelah alisnya terangkat saat sosok itu membuang muka.

"Menarik, gue suka."













Hajun lagi asik aja sih jalan di koridor, suasana hatinya sedang tidak terganggu.

Setelahnya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang