22# Setelahnya

563 101 33
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡












Sesuai rencana nya, agenda untuk hari ini Junkyu akan mengumpulkan semua suami dan anak-anaknya.

Dia tadi sudah bertukar kabar dengan Junghwan, katanya lelaki itu sebentar lagi sampai ditujuan. Karena sudah mendapatkan kabar, akhirnya Junkyu bisa merasa tenang.

Semalam tidurnya tidak nyaman, entahlah tapi perasaannya seolah merasa tak tenang saat diajak tidur. Karena semalam juga, Junkyu sampai kurang tidur, jadinya masih agak ngantuk.

Untungnya pertemuan akan dilaksanakan setelah makan siang, jadi Junkyu punya beberapa waktu buat bersiap.

"Sudah pukul sepuluh, cek anak-anak dulu deh." Gumamnya.

Setelah sarapan tadi, Junkyu langsung mengumumkan maksudnya dan meminta siapapun yang ada rencana diluar rumah, maka Junkyu memperbolehkan datang agak telat.

Tok Tok

"Abang, boleh Bunda masuk?"

"Iya."

Junkyu membuka pintu kamar Beomha, semenjak kejadian itu sangat jelas perubahan sikap si anak. Sekarang Beomha jadi semakin tertutup lagi, dia bahkan terlihat enggan bertemu siapapun.

Junkyu duduk dibibir kasur sang putra, dia melirik Beomha yang masih sibuk dengan beberapa buku didepannya.

"Abang udah istirahat belum?"

"Belum."

"Kalo gitu, sini istirahat dulu !!" Junkyu menepuk pahanya.

Beomha menatap sang Bunda ragu, tapi tatapan lembut dan senyum manis Junkyu mampu menghipnotis si anak.

Akhirnya Beomha mengikuti keinginan hati kecilnya, dia hanya remaja yang masih ingin dimanja dan dibanjiri perhatian walaupun sikapnya terkadang acuh, tapi itu bukan tanda tidak mau hanya saja gengsi membuat dia berusaha menjauh.

"Kalo capek, istirahat aja dulu !!" Ujar Junkyu sembari mengusak surai lembut putranya.

"Gak bisa, Abang harus belajar."

"Emangnya kenapa?"

"Abang kan harus jadi contoh buat yang lain, Abang juga kan anaknya oka-san, malu kalo gak sesuai harapan soalnya ayah Abang kan idaman setiap manusia." Junkyu diam.

Dia bisa merasakan emosional yang anaknya tuturkan pada setiap kalimat, intinya Beomha tidak mau ada diposisi ini dan diapun tidak meminta hal ini semua.

"Maafin Bunda yah."

"Bunda gak salah, jadi gak perlu minta maaf !!" Junkyu cuma ngangguk.

Mereka saling hening, Junkyu tetap mengusap kepala Beomha dan si anak tengah memejam.

"Abang, Bunda boleh tanya?" Beomha cuma ngangguk. "Abang masih suka sama Nay?"

Setelahnya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang