#18 Setelahnya

539 94 14
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡








"YEWONNN.. YEWONN.."

Satu kelas itu langsung menatap kearah pintu, disana Eunseo sedang terengah kewalahan.

"Kenapa?"

"Ye.. hah~ Ye.. Nayun Yee."

Melihat raut cemas Eunseo, Yewon langsung lari tanpa permisi pada sang guru. Bukan apa, tapi dia hapal betul sikap Eunseo. Jika perempuan yang satu rahim dengannya sudah sepanik ini, berarti kejadiannya udah gak bisa ditoleransi.

"Maaf pak, kami izin dulu. Sepertinya ada yang terjadi sama adik kami, maaf sekali lagi." Ujar Beomha.

"Oh iya, silahkan."

Bohong jika Beomha tidak panik, dia sama tahunya tentang sikap Eunseo. Apalagi melihat Yewon yang langsung melesat, membuat Beomha mengencangkan larinya.

Sampe akhirnya lelaki itu tiba diruang guru SMP, pemandangan pertama yang dia lihat adalah penampilan kacau adiknya.

Nayun tengah membenamkan wajahnya dalam pelukan Rowoon, lelaki beriris sayu itu masih bingung.

"Abang." Tubuh Beomha terjenjit kaget.

"Bunda?"

"Iya sayang, masuk yuk !!" Beomha ikut masuk pas tangannya ditarik, dan pintu ruangan itu ditutup.

"Ada apa dengan putri saya?" Tanya Junkyu tenang, bahkan saking tenangnya anak-anak dia sampai heran atau lebih ke emosi karena tanggapan Bunda nya tidak sesuai ekspektasi.

"Begini pak, salah satu siswa melaporkan ada keributan ditoilet dan saat diperiksa oleh beberapa orang siswi mereka dibuat kaget dengan kondisi Nayun yang tengah dilecehkan." Jelas salah satu perwakilan sekolah SMP.

Seketika rahang Beomha mengeras, bukan hanya dia tapi juga semua saudara yang ada disana.

Junkyu cuma ngangguk. "Kalo gitu, saya izin bawa pulang semua anak-anak saya."

"Baik pak, silahkan !!"

"Bunda, cuma gini?" Tanya Beomha.

"Sudah yah !! Kalian ambil tas masing-masing, bunda tunggu di parkiran." Tanpa banyak ucap lagi, Junkyu memangku tubuh putri bungsunya.

Tatapan lelaki itu sangat tidak terbaca, raut datar dengan pandangan lurus membuat kesan seram yang terasa.

"Pak, kita kerumah sakit dulu yah !!" Ujar Junkyu pada sang sopir, dia sengaja gak bawa mobil.

"Anak-anak, kalian langsung pulang yah !!" Yewon, Eunseo dan Hajun ngangguk. "Tolong pastikan Beomha pulang tepat waktu !!" Ketiganya kembali ngangguk.

Mobil yang Junkyu dan dua anaknya tumpangi melaju, seketika dua anak perempuan itu menatap Hajun.

"Ada apa? Ceritain semua !!" Hajun natap Yewon.

"Sorry, tolong sampein kata maaf gue sama Bunda." Hajun malah pergi.

"Weh, kemana lo?"

"Bunuh semua orang yang udah nyakitin adek gue."

"Hajun.. HAJUNNNN, BALIK SINI !!" Teriak Eunseo hanya jadi penghias angin, tidak ada balasan.

Setelahnya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang