21# Setelahnya

580 104 17
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡










Junkyu merapihkan koper yang sudah dia siapkan, kali ini dirinya kembali ditinggalkan Junghwan.

Lelaki itu sedang berada di kamar putrinya, niatnya untuk berpamitan sekaligus mengatakan jika Nayun akan lanjut homeschooling saja.

Ceklek

Junkyu berbalik, ternyata si pemilik kamar sudah kembali masuk.

"Sudah selesai?"

"Um, Nay masih mau pikir-pikir dulu katanya." Junkyu ngangguk.

"Gakpapa yah, jangan dipaksa !!" Saran Junkyu.

"Iya, kalopun Nay gak mau sekolah lagi, aku gak masalah." Junkyu senyum, dia sudah dengar kata-kata itu saat dirumah sakit.

"Terimakasih atas kerja keras nya." Junghwan terkekeh.

"Udah kayak rekan kerja aja sih? Kita ini rekan hidup sampai tua." Junkyu tertawa kecil.

"Ju."

"Iya, sayang?"

"Rencananya besok aku mau kumpulin kalian, tapi kamu malah pergi." Sedih Junkyu.

"Maafyah, aku gak bisa lagi nunda keberangkatan yang udah sering keundur ini. Memangnya mau bicara tentang apa?"

Junkyu duduk dibibir ranjang, Junghwan ikut disamping nya dan mereka saling berhadapan.

"Aku mau bicarain tentang permintaan Jaehyuk waktu itu, lagi pula kita udah lama gak ngumpul."

Junghwan ngangguk paham, dia ngambil tangan Junkyu untuk di genggam.

"Apapun keputusan kamu, aku bakal selalu ada dipihak kamu dan selebihnya terserah." Ujar Junghwan tegas.

"Terimakasih Ju." Lelaki itu mengangguk.

"Kamu berangkat nya kapan?"

"Nanti sore, nunggu anak-anak yang masih disekolah dulu."

"Bentar lagi makan siang, mau makan apa?" Tanya Junkyu.

"Makan kamu."

"Hish, aku serius yah."

"Hahaha.. siapa bilang aku bercanda?"

"Juuuuuu."

"Ahahaha iya iya, aku makan apa aja yang kamu buat."

"Aku racunin, tahu rasa."

"Lah, selama ini kan aku emang udah keracunan." Junkyu hanya menatap Junghwan bingung. "Keracunan cinta mu, hahahaha." Lanjut lelaki itu.

"Ish, nyebelin ah."















Setelahnya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang