15# Setelahnya

570 91 12
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡











Sudah beberapa hari Junkyu pulang dari rumah sakit dan keadaan nya semakin membaik, anak-anak diapun selalu ikut memantau kesehatan Bunda nya.

Seperti Eunseo, Yewon yang pasti ikut bantu menaikan mood Junkyu, Nayun dan Rowoon yang akan selalu ikut kegiatan Junkyu di dapur.

Beomha dan Hajun, entalah. Kedua anak itu semakin rapat menutup dirinya, apalagi Hajun.

Jika bukan dengan Junkyu, Rowoon dan Nayun maka Hajun tidak akan mau bersuara.

Doyoung sampai mengusulkan untuk ke psikiater tapi Junkyu menolak, dia tahu anaknya sehat hanya saja ada satu ruang yang sedang Hajun jaga di hatinya.

"Jangan melamun !!"

Junkyu mengerjap, lalu iris jernihnya menatap sosok yang baru datang.

"Kamu pulang?" Pertanyaan Junkyu selalu sama saat melihat salah satu suaminya dirumah.

Haruto mengangguk, setelah meletakkan gelasnya lelaki itu kembali mendekati Junkyu.

"Kenapa malah didapur? Kamu harus banyak istirahat."

Tanya Haruto sambil merengkuh pinggang Junkyu, sekarang mereka berhadapan dengan tubuh menempel.

Junkyu membenarkan rambut suaminya, lalu mengusap sedikit peluh di kening Haruto.

"Aku bosan terus-terusan dikamar, jadinya bikin kue sama anak-anak."

Alis Haruto terangkat, pasalnya yang dia lihat hanya Junkyu seorang.

Lelaki manis itu terkekeh saat melihat raut bingung Haruto, lalu dia mengusap rahang tegas sang suami.

"Nay sama Owoon lagi ke kamar dulu, mereka dari tadi kok bantuin aku. Jadinya gak capek banget, beneran." Junkyu meyakinkan Haruto.

Haruto duduk disebuah kursi tinggi yang memang disediakan di kitchen bar, lalu dia menarik lengan Junkyu agar duduk dipangkuan nya.

"Kalo begitu jangan kelamaan berdiri !! Karena itu juga melelahkan, paham?" Junkyu mengangguk.

"Sebenarnya aku masih bisa duduk dikursi lain loh."

"Tidak perlu, seperti ini saja !!" Tahan Haruto, lelaki itu bahkan langsung mengeratkan pelukannya.

Junkyu hanya tersenyum, dia duduk bersandar ketubuh suaminya. Lelaki chubby itu juga membiarkan Haruto mengendus tengkuknya, sambil sesekali mengecup pundak Junkyu.

"Diharapkan untuk tidak melakukan hal tidak senonoh di tempat umum, wahai orang tua." Ujar Eunseo yang baru saja memasuki dapur, dibelakangnya ada Yewon yang sudah memasang ekspresi menghakimi.

"Tidak perlu !! Kalian juga sudah besar, harusnya sudah bisa menilai yang baik dan buruk untuk ditiru kan?"

"Tapi masalahnya Eunseo niru semua kelakuan buruknya papa." Ujar Yewon.

Setelahnya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang