20# Setelahnya

572 103 32
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡










Kemarin ada yang minta dicepetin, yaudah.. pegangan yang kuat oke !!:)




Nayun udah pulang sedari kemarin, awalnya anak itu tidak mau bertemu siapapun tapi kalo dikamar dia malah lebih sering ketakutan.

Akhirnya Junkyu mengajaknya untuk satu kamar tidur lebih dulu, lagian Junghwan juga bakalan pergi lagi karena kerjaan nya belum selesai.

Karena kondisinya yang masih belum pulih, Nayun sekarang sedang berjemur ditaman belakang rumah. Takut putrinya kenapa-kenapa, jadi Junkyu meminta Rowoon untuk menemani Nayun.

"Masih ada yang sakit?" Tanya Rowoon, Nayun ngegeleng pelan banget. "Kalo ada yang sakit, atau kamu ngerasa sesuatu, langsung bilangyah !!"

"Owoon?"

"Hm?"

"Bunda pasti kecewa bangetyah? Apalagi semua ayah pasti bakal ngerasa jijik sama aku karena gak bisa jaga diri, gak bisa buat mertahanin keutuhan perempuan."

Nafas Nayun langsung tercekat, anak perempuan itu menangis tersedu sembari mengigit bibir bawahnya.

"Nay.. hey hey, liat Owoon !!" Rowoon menangkup wajah sang kembaran. "Gak ada yang kecewa sama kamu, malahan kita bersyukur karena kamu bisa pulang kerumah lagi." Jelas Rowoon.

"Kalopun emang ada orang yang kecewa, pastinya mereka kecewa karena gak bisa bantu kamu Nay." Lanjut Rowoon.

Nayun merangsak masuk dalam pelukan kembarannya itu, dengan senang hati Rowoon menerima dekapan Nayun.

"Nay.. Nay takut buat berhadapan dengan dunia lagi." Lirihnya ditengah isakan, Rowoon cuma ngasih usapan penenang.

Selagi asik dengan posisi masing-masing, tiba-tiba Rowoon melihat seseorang yang baru datang.

"Boleh gue gantiin?"

"Oh, boleh." Balas Rowoon. "Nay, sama kak Beomha dulu yah !!" Bujuk Rowoon.

Nayun gak banyak bicara, dia cuma ngikut aja apa yang terjadi.

Beomha duduk ditempat Rowoon setelah si pemilik pergi, mereka awalnya hanya diam.

"Nay..."

"Maaf kak, maaf Nay gak bisa jaga diri." Nayun kembali menangis.

"Enggak enggak, kamu gak salah." Ujar Beomha, lelaki itu langsung mendekap tubuh adiknya.

"Disini kakak yang salah, maafyah telat buat nolongin kamu." Nayun ngegeleng.

Beomha ngangkat wajah basah Nayun, mereka saling bertukar tatap dengan binar manik masing-masing.

"Nayun gak usah takut, sampai kapanpun perasaan kakak akan tetap sama." Ujar Beomha sambil mengusap wajah basah adiknya.

Setelahnya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang