28# Setelahnya

541 92 11
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡








Dari semalam, hujan masih betah mengguyur bumi. Seperti tidak perduli dengan rasa sakit dari jatuh berulangkali, rintikan itu malah semakin semangat untuk terus membasahi pijakan makhluk hidup dibawah langit.

Karena semalaman hujan, Junkyu malah gelisah entah karena apa. Biasanya kalo hujan, Junkyu bakal tidur nyenyak tapi kali ini beda.

Karena itu pula, jadinya Haruto berinisiatif untuk menemani Junkyu disepertiga malam.

Haruto sempat tidur, Junkyu juga membiarkan suaminya lelap beberapa saat. Karena sangat sulit untuk menahan kantuk disaat suasana hening dan dingin mendominasi, jadinya Junkyu meninggalkan kasur agar tidak menganggu Haruto.

Lelaki dengan pipi chubby yang mulai menirus itu, kini berdiri menghadap jendela yang berkabut.

"Sayang." Junkyu berbalik, rupanya Haruto sudah bangun.

"Butuh sesuatu?" Tanya Junkyu.

"Pelukan hangat?" Junkyu senyum, kakinya melangkah pada sang suami yang masih asik diatas kasur.

"Ada apa? Masih pagi tapi sudah dengan raut berpikir."

Junkyu menggeleng pelan. "Kurang tahu juga, semaleman suasana nya gak enak dipake tidur." Jelas si manis.

"Kamu ada makan atau minum sesuatu yang aneh?"

"Enggak ada kok."

"Terus kenapa?"

Junkyu diam, dia juga membiarkan suaminya memeluk perutnya posesif.

Chup

"Ada yang ganggu pikiran kamu?" Tanya Haruto setelah mengecup pundak Junkyu pelan.

"Haru..."

"Ya?"

Junkyu berbalik sebelum melanjutkan ucapannya, dia menatap wajah bantal sang suami.

"Ada yang aneh diwajah ku sayang?" Tanya Haruto.

Junkyu senyum, kemudian menggeleng. "Tidak, tapi kau semakin tampan."

Haruto tidak bisa menyembunyikan raut salah tingkah nya, dengan gemas lelaki jangkung itu malah memeluk tubuh Junkyu dengan erat.

"Jangan seperti itu dengan tiba-tiba !!"

"Memangnya kenapa?"

"Aku malu sayangggg."

Junkyu malah terkekeh, dia membiarkan tubuhnya terombang-ambing oleh gerakan gemas Haruto.

Keduanya kembali diam, Junkyu merapihkan rambut panjang Haruto yang masih belum mau lelaki itu potong.

"Belum mau potong rambut?" Tanya Junkyu.

Setelahnya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang