Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.
Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡Kondisi Junkyu belum banyak berubah, walaupun sudah satu bulan berlalu tapi bagi dia semuanya tetap berhenti diwaktu yang menyakitkan.
Karena kondisinya yang masih kacau, Junkyu juga jadi lebih sering mengunci diri. Dia rindu anak-anaknya tapi dia juga takut, baginya tatapan anak-anaknya adalah luka paling jelas yang bisa Junkyu rasa.
Walaupun begitu, Beomha dan Hajun malah jadi semakin sering mengunjungi dia. Bahkan, Junkyu sempat berpura-pura tidur saking tidak sanggup nya untuk bertukar tatap dengan darah daging nya sendiri.
"Bunda?"
Seperti sekarang, lelaki itu menutup rapat matanya dan mengatur nafas dia seteratur mungkin agar sosok yang barusan memanggil itu percaya kalo Junkyu tidur.
"Bunda udah tidur?" Junkyu tahu siapa yang menyambanginya. "Yeye kangen."
Rasanya hati Junkyu teremat kuat, apalagi suara si anak yang lirih seolah mengisyaratkan rasa lelah.
"Bunda, Yeye kan udah sering cerita soal orang yang Yeye suka, terus sekarang dia udah respon tapi malah mau di uji coba dulu sama papa." Adu si anak.
"Gini yah Bun, bukannya Yeye gak setuju sama sikap protektif papa tapi ini tuh kali pertama Yeye suka sama orang lain, masa di persulit sih?" Ujar Yewon menggebu. "Bunda kalo papa cerita, tolong dong Bunda bujuk biar papa agak lunak yah !!" Pinta Yewon.
Junkyu menunggu anaknya kembali mengadu, tapi yang dia dapat hanya hening.
Tak berselang lama, Junkyu mendengar helaan nafas cukup kuat.
"Bunda maaf kalo Yeye kesini cuma buat ngeluh, tapi.." gadis itu menggantungkan ucapannya. "..tapi Yeye gak tahu lagi mau cerita kesiapa, Bunda cepet sembuh !! Yeye sama yang lain juga lagi berusaha buat bujuk Nay biar mau ceria kayak biasa nya."
Yewon menunduk, mendapatkan suasana yang semakin hening jelas membuat Junkyu sedikit mengintip dari celah matanya.
Dia melirik bahu sang putri yang mulai bergerak pelan, mau bagaimanapun Yewon tetap anak yang terlahir paling pertama.
Bebannya besar, dia memang terlihat cuek atau seperti tidak perduli tapi sebenarnya pikiran dia sudah sangat padat oleh keadaan keluarganya.
Puk Puk
Merasa ada tepukan pelan di kepala nya membuat Yewon langsung mengangkat wajah cepat, mata bulat yang memerah dan basah itu menatap kaget wajah pucat didepannya.
"Bunda?" Kaget Yewon.
Junkyu cuma senyum, dia pengen banget meluk anaknya tapi tubuh nya lemes bukan main. Bahkan, gerakan tangannya aja udah sangat pelan.
Yewon langsung ngambil tangan Junkyu, dia elus dan kecup dengan lembut.
"Bunda cepet sembuh !!" Junkyu senyum tipis sambil ngedip pelan, tanda mengiyakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Setelahnya
Fanfiction[Sesudah Uri Junkyu] [Selesai] Layaknya Lautan yang selalu pasang surut, begitupun kehidupan. Dan kehidupan tidak akan jauh terlepas dari luka, duka dan obat penyembuh nya. Mulai: 17 November 2022 Selesai: 15 Februari 2023 Warning ⚠️ BXB Basaha Sen...