24# Setelahnya

515 93 8
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡









"Kalian siapa?"

"Hahahhaa.. gak usah berisik !! Gak ada yang bisa nolongin lo."

"Enggak, kalian mau ngapain? Jangan... Jangannnnn."

"HAHAHAHAHAHAHA.."

"AAAAAAAAARRRRRGHHH JANGAN JANGANNNN AAAAHK."

"HAH.. Hah.."

Nayun menelan ludahnya dengan susah payah, mimpi buruk itu kembali dia rasakan. Andai saja dia tidak mengalaminya, pasti Nayun hanya akan melupakan mimpi itu tapi sayang, karena semuanya terasa sama dengan yang telah menimpanya.

Anak perempuan itu memeluk lututnya erat, bahu sempit miliknya bergetar perlahan dan deru nafas mulai terdengar dengan di iringi isakan.

"Pa...pai.." Nayun mencari ponselnya, dia membuka ruang pesan dengan sang papai.

Nayun semakin berderai saat melihat pesan-pesan nya belum terbaca, itu tandanya Junghwan belum bangun juga.

Ini sudah hari ketiga, tapi Nayun belum dibolehin buat ngeliat kondisi sang papai.

"Mau ketemu.. Nay kangen paa." Isaknya.

Melihat jam dilayar ponselnya, Nayun langsung berdiri dari kasur dan mengambil dompet kecilnya.

Sudah jam satu malam, enggak mungkin bakal ada orang yang masih bangunkan dirumahnya? Kalo gitu, Nayun bisa pergi kerumah sakit sendirian.

Setelah menutup pintu kamar dengan pelan, perempuan itu melangkah sehampa mungkin agar tidak menimbulkan suara.

"Mau kemana?"

Seketika tubuh remaja putri itu menegang, rasanya sangat takut untuk membalikkan badan.

"Nay.. udah malem, balik kamar !!" Titah si pemilik suara.

"Gak mau." Tolak Nayun.

"Jangan cari gara-gara, ayo balik kamar !!"

"Gak mauu.. Nay..." Nayun nunduk pas maniknya bertatap dengan saudaranya.

"Nayun, ini udah malem...."

"Tapi Nay mau ketemu papai, Hajun... Nay mohon." Pinta perempuan itu dengan manik berkaca-kaca.

Lelaki didepannya menghela nafas, dia menatap layar ponselnya sekejap kemudian kembali menatap si kembaran.

"Tunggu, biar gue anter !!"

Nayun cuma ngangguk, dia gak tahu bagaimana Hajun bisa tahu niatnya tapi bisa jadi lelaki itu cuma lagi belum bisa tidur aja.












Drrrrrt Drrrrrt

Setelahnya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang