8# Setelahnya

577 81 5
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡








Tak

"Kamu ini perempuan, kok bisa-bisanya ngeroko sih? Kamu gak kasihan sama orangtua kamu hah?"

Yewon diam, dia sedang berusaha melupakan ucapan Jeongwoo kemarin tapi malah terus diingat kan tentang orangtua.

"Kamu dengar tidak? Saya masih bicara yah, kamu gak mikirin emangnya segimana kecewanya perasaan ayah..."

"Terus mereka mikirin seberapa kecewa nya anak mereka? Kenapa harus selalu anak yang dipaksa buat memahami keadaan orangtua nya? Kenapa pak? Apa saya yang hanya seorang anak gak berhak buat minta di mengerti juga? Lantas, untuk apa saya dihadirkan jika akhirnya tumbuh dengan penuh rasa kecewa?"

Mata Yewon memerah, suara nya bergetar tapi dia tetap lantang dalam bersuara. Bahkan seluruh ruangan guru jadi hening, guru yang sedari tadi mengoceh itu pun terdiam.

"Gak semua anak punya keadaan rumah yang sama pak, kalo anak bapak masih bisa mikirin rasa kecewa orangtuanya tapi saya sudah tidak bisa, karena kekecewaan terbesar saya adalah mereka."

Yewon langsung pergi keluar ruang guru, keadaan sekolah masih sepi karena belum waktunya istirahat.

Anak perempuan itu jalan kearah taman belakang sekolah, tempat tadi dia ketangkap basah pas ngerokok.

Yewon duduk disudut salah satu tempat, dia sedang tidak baik-baik saja sekarang.

Dadanya sesak, amarahnya masih belum bisa reda. Disela tangisnya Yewon kembali teringat, jika dia saja sehancur ini lantas, bagaimana dengan kondisi hati Bunda nya?

Tuk

Yewon menatap sebotol air mineral didepan sepatunya, terus dia ngelirik sosok disampingnya.

"Dalam sebuah permainan, yang sulit bukan saat berlatih atau bertanding tapi saat kita harus menerima sebuah kekalahan. Tidak usah berlarut !! Anggap saja hidup ini sebuah permainan, ada kalanya kita harus kalah dan beristirahat agar ditahap selanjutnya kita bisa jadi pemenangnya."

Ujar lelaki dengan kacamata itu, lalu dia kembali berdiri dan bersiap untuk pergi.

"Semangat !!" Ujarnya sebelum pergi.








🥀







Tap Tap

"Yeye..anjir, lo kenapa?" Eunseo langsung jongkok depan kembarannya, perempuan itu masih ngos-ngosan.

"Lo, tahu gue disini dari siapa?" Tanya Yewon, dia masih coba ngusap wajah basahnya pake tissue dari Eunseo.

"Si... siapa tuh namanya, yang wakilnya osis itu."

"Junhyeok?"

"Ahh, iya bener dia." Jawab Eunseo semangat.

Setelahnya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang