9# Setelahnya

569 86 3
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡









Tap Tap



"Bunda?"

Junkyu menatap sosok yang baru turun dari tangga, terus senyum.

"Kenapa sayang?"

Rowoon lebih dulu ngedeketin Junkyu, dia juga ngelirik segala arah di ruang makan tapi gak ada siapa-siapa selain Bunda nya.

"Baru bangun?" Tanya Junkyu pas anaknya udah duduk disamping dia.

"Udah dari tadi sih, cuma ada beberapa yang harus dikerjain dulu."

"Oh ya, udah beres sekarang?" Rowoon ngangguk.

"Udah kok, maaf yah gak ikut bantuin Bunda bikin sarapan."

"Gakpapa, lagian gak ada yang sarapan juga."

Jawaban Junkyu membuat Rowoon kembali memeriksa ruang makan dengan matanya dan benar saja, tidak ada piring sarapan selain milik Junkyu yang masih ada didepannya.

"Emang yang lain pada kemana?"

"Kak Yeye sama kak Eunseo sih katanya mau main mumpung weekend, kak Beomha masih harus kerja kelompok, kalo Nay ada kok dikamarnya terus kalo Hajun..."

Junkyu menggantungkan ucapannya, Rowoon cuma diem merhatiin.

"... Hajun pamit keluar rumah tadi." Lanjut Junkyu.

Rowoon ngangguk, terus dia ngambil roti tawar didepannya dan mulai ngolesin selai coklat.

"Kalo...ayah?"

Junkyu ngusak anaknya, dia gak tahu kenapa ada nada ragu dipertanyaan si anak.

"Ayah masih ada jadwal di RS, besok kayaknya baru pulang." Rowoon ngangguk aja.

Pembicaraan berhenti, Rowoon juga bukan tipe anak yang suka memperpanjang bahasan.

Lagian dia cuma berani nanyain ayahnya, kalo untuk yang lain Rowoon ngerasa kurang berhak.

"Adek, gak mau kemana-mana?"

Rowoon diam, niatnya dia kebawah tuh yah mau minta izin tapi kalo dia jadi pergi, nanti Bunda nya gimana dong? Masa ditinggal sendirian?

"Adek?"

"Ah?" Junkyu senyum.

"Kalo ada acara, lebih baik cepet abisin rotinya !! Nanti kesiangan loh."

Rowoon langsung masukin suapan terakhirnya, terus ngunyah sampe pipinya ngegembung.

"Kalo adek keluar, Bunda sendiri dong?"

"Ya enggak lah, kan ada Nay."

"Tapi, gimana kalo nanti Nay juga keluar?"

Setelahnya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang