Plak…
Decapan lima jari milik cris tercetak jelas di pipi Arnold.
"Kau egois! Louis juga tidak mau ini terjadi Arnold! Tega sekali kau menyuruh Louis untuk menggugurkan anak nya!"
Cris emosi mendengar penjelasan dari Arnold yang baru pulang pagi ini dengan kondisi mabuk berat.
"Kau tidak menger-"
"Apa yang tidak aku mengerti, kau tau karena sikapmu ini yang mengurung Louis di kamarnya ia jadi tidak makan dari kemarin!"
Arnold lupa jika kunci kamar Louis dia bawak, dirinya menyesal dengan tindakannya yang satu itu.
Louis turun dari lantai atas karena mendengar pertengkaran antara arnold dan cris, ia tidak ingin semua orang bertengkar karena dirinya.
"Cris? Aku tidak apa, lagipula aku hanya telat makan saja."
Louis tersenyum kearah cris yang masih memasang wajah emosinya, Hendry yang duduk tenang di sofa pun berdiri mendekati cris untuk membawa cris duduk.
"Tenanglah."
Hendry kembali menggendong Carissa sedangkan Camilla berada di dekapan Hans.
"Aku ingin bicara berdua denganmu Arnold."
Louis menggenggam tangan Arnold lembut, tangan yang digenggam pun sedikit tersentak kaget.
Arnold menghelah nafasnya, ia harus membenarkan masalah rumah tangganya agar tidak melebar ke yang lain.
"Baik lah."
Cris ingin menghentikan mereka untuk bicara hanya berdua di ruangan lain namun Hendry lagi-lagi menghentikan dirinya, cris ingin protes tapi mulutnya langsung dicomot oleh jari-jari lentik Jake yang berdiri di belakangnya.
"Diam lah cris."
Jake kembali sibuk menimang Darrell yang belum tidur dari semalam, anaknya jadi benar-benar rewel jika keadaan rumah ini tidak baik.
Arnold dan Louis duduk di kursi taman di bawah pohon besar, mereka memilih disana karena butuh udara segar untuk percakapan yang emosional.
"Apa kau mabuk semalam? A-aku minta maaf karena aku membuat dirimu harus dimarahi cris."
Arnold merogo kantong celananya mengeluarkan sesuatu yang jarang sekali digunakan, Kotak kecil dengan batang-batang rokok di dalamnya.
Tangan Louis menghentikan Arnold yang ingin meletakan rokok itu di mulutnya.
"Apa kehamilan ku ini benar-benar membuat dirimu jadi seterpuruk itu?"
Arnold mengurungkan niat nya ingin merokok, melihat tatapan Louis yang sulit diartikan.
"Aku tidak bisa menuruti kemauan mu arnold.. i-ini anak ku, aku tidak bisa….hiks...aku pastikan kau tidak akan terganggu dengan anak ini nanti...aku janji..arnold aku mohon"
Arnold menyeringai mendengar ucapan Louis, apa anak itu lebih penting dari dirinya hingga Louis tidak mau menuruti perkataan nya.
"Baik lah, tapi.."
Arnold menjeda ucapannya dengan wajah kelewatan datar dirinya menatap Louis.
"..tidak ada alasan dirimu menolak untuk melayani aku, malam ini aku ingin melakukan nya dengan mu".
"Tapi arnold aku sedang hamil-"
Ucapan Louis terhenti dengan kepergian Arnold, dirinya tidak bisa menolak jika seperti ini dengan berpikiran positif louis mencoba tenang.

KAMU SEDANG MEMBACA
allagí
FantasíaDuke Arnold yang sudah memiliki 4 istri terpaksa menikah lagi karena belum memiliki anak, bukan karena para istri nya mandul akan tetapi tidak satu pun dari mereka ingin disentuh. Jake istri ke 4 sang Duke mati di tangan istri ke lima Duke yaitu lad...