5

7.8K 684 0
                                    

"Ada apa duchess? Tidak biasa nya anda mau minum teh dengan saya."

Jake menatap langsung pada mata allastrina. Wanita itu masih asik meminum teh di hadapannya.

"Aku hanya ingin mengobrol dengan istri dari suami ku ini, dan aku hanya mau bilang bahwa aku sedang mengandung anak Duke sekarang"

Allastrina tersenyum manis saat mengatakan bahwa diri nya sedang mengandung.

"Hmm, bagus lah"

Tanggapan Jake sangat biasa saja membuat allastrina sedikit kesal tapi masih mencoba tersenyum.

"Dan jika anak ini lahir dia akan menjadi penerus dari keluarga Duke, bukan kah aku sangat beruntung Jake".

"Hmm, tapi sejak kapan kita dekat hingga kau memanggil langsung nama saya duchess".

Jake meminum teh itu dengan tenang.

Allastrina mencengkram cangkir teh nya untuk melampiaskan rasa kesal nya.

"Apa kau marah karena Duke sekarang tidak melirikmu lagi tuan Jake? Bukan kah kau bilang kau tak menyukai Duke?"

Jake melirik tangan allastrina yang mencengkram erat cangkir teh di hadapan nya.

"Aku tak perduli dengan Duke tapi aku tak menyukai jika kau mendekati Duke dengan memburukkan nama ku dihadapan Duke."

Mata mereka saling menatap dengan sorot kebencian terhadap satu sama lain.

Allastrina memandang Jake dengan ekspresi meremehkan nya.

"Aku tidak pernah memburuk-burukan nama anda tuan Jake, bukan kan aku hanya menyampaikan fakta pada Arnold bahwa istri tercinta nya tuan Jake berselingkuh dengan pengawal kediaman ini."

Allastrina mencondongkan tubuhnya kearah Jake lalu membisikan hal yang membuat Jake terbawa emosi.

"Bagai mana enak melakukan hubungan intim dengan pengawal, tuan Jake?"

Plakk…

Suara tamparan berbunyi sangat renyah terdengar.

Jake menatap nyalang allastrina, wanita sialan ini benar-benar dapat memancing emosi Jake.

"Kau yang sudah membuat aku pingsan malam itu!"

Jake berteriak nyaring tubuh nya ditahan oleh dua orang pengawal.

"Hahaha … bukan itu saja, aku juga menyebarkan berita bahwa kau berselingkuh dengan pengawal di kediaman ayah mu tapi sayang nya ayah mu malah mati setelah mendengar anak nya melakukan hal tak senonoh"

Allastrina semakin tertawa saat kedua mata Jake mengeluarkan air mata.

"KAU! Wanita sialan!!"

"Pengawal, hukum cambuk dia!"

Allastrina menunjuk Jake dengan kipas milik nya.

"T-tapi duc-"

"Kau berani membanta perkataan ku!"

Pengawal tadi menunduk saat allastrina membentak dirinya, lalu menyeret Jake menuju ruang siksaan milik Duke.

Peluh membanjiri kening Jake bahkan membuat rambut nya menjadi lepek.

Usapan halus di berikan Duke agar menenangkan Jake, setelah acara selesai Arnold langsung kembali ke kamarnya saat sampai dirinya malah di kejutkan dengan tubuh Jake Yuang sangat panas.

"Hei..sayang kau mimpi buruk? Jika mimpi buruk bangun lah jangan membuat aku cemas."

Arnold masih betah mengusap rambut Jake yang lepek. Para pelayan dan dokter yang melihat tersenyum senang karena Duke terlihat sangat menyayangi tuan Jake.

"Hmm..Aku tidak.."

Jake bergumam di selah tidur nya, bahkan air mata Jake terlihat mengalir Arnold yang melihat Jake menangis menghapus air mata Jake lalu mengecup kening Jake menenangkan Jake yang masih tertidur.

"Kalau begitu kami permisi dulu, jika tuan Jake bangun jangan lupa memberika obat nya tuan."

Dokter tadi keluar dari kamar Jake di ikuti para pelayan.

Sekarang tinggal mereka berdua dengan Duke yang masih mengawasi Jake yang tertidur, setidak nya Duke dapa sedikit lega karena suhu tubuh Jake sudah normal kembali.

"Arnold…"

Suara Jake terdengar serak Duke yang mendengar nama nya di panggil langsung membuka mata nya padahal diri nya baru akan tidur.

"Ada apa? Ada yang sakit?"

"Haus."

Duke berdiri mengambil gelas berisi air di meja yang sudah di siapkan para pelayan.

Dengan sabar Arnold membatu Jake untuk minum.

"Mau apa lagi?"

Dengan pelan Arnold bertanya sembari tangannya mengelus rambut serta wajah Jake yang berkeringat.

Jake menggeleng kepalanya lalu memeluk Arnold, Arnold yang dipeluk dengan senang hati membalas pelukan istrinya itu.

"Yah sudah kita tidur lagi oke?"

Arnold menyamankan posisi diri nya di samping Jake lalu memejamkan mata dengan tangan yang masih memeluk Jake. Mereka pun terlelap dengan posisi saling memeluk.

Di kamar baru nya Hans terlihat begitu frustasi karena dirinya yang dipaksa menikah dengan Duke Arnold.

Dari tadi dia mencoba memejamkan mata nya tapi rasa kesal nya membuat dirinya tidak bisa tidur.

"Duke sialan! Aku harusnya menjadi penerus ayah kenapa malah menjadi istri dari pria itu!! Apa ini karma karena sering mengejek Jake?"

Hans menarik rambut nya lalu berdiri menuju balkon kamarnya.

Tubuhnya terasa menggigil terkena angin malam yang sangat kencang.

Hans meraba kantong celana miliknya mengambil benda yang selalu dibawanya ke manapun.

"Aku bisa gila jika seperti ini"

Hans menyalakan rokok miliknya, menghirup lalu menghembuskan perlahan menghilangkan stres di otak nya.

"Untung Duke itu ingin tidur dengan Jake, jika tidak bisa-bisa aku tidak bisa berjalan besok"

Saat rokok milik nya habis dirinya pun masuk untuk tidur.

allagíTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang