13

3.9K 362 4
                                    

Arnold kini sedang duduk bersama dengan Louis, mereka cukup akrab sebagai teman yah karena mereka dulunya memang teman.

Arnold juga tidak pernah menggap mereka adalah suami istri karena Arnold tau Louis masih memiliki orang lain di hatinya.

"Apa kau tau berita terhangat sekarang?".

Louis pertanyaan dengan mencondongkan dirinya kearah Arnold dengan wajah seriusnya.

"Apa?"

Louis melihat kanan kiri memastikan tidak ada orang lain yang akan mendengar percakapan mereka.

"Sebenarnya aku tidak mau menggosipkan ini Arnold tapi karena berita ini menyebar luas aku tidak tahan untuk menggibah bersama, kau tau lady allastrina wanita gila itu dirumorkan tidur bersama putra mahkota…"

Louis memastikan sekitarnya sekali lagi.

"Ada yang bilang itu bukan hanya rumor tapi benar adanya, wanita tak tau diri itu tidak dapat dengan mu lalu kini mengincar putra mahkota...cih sangat murahan."

Arnold sebenarnya tidak perduli namun melihat Louis sangat bersemangat membuat ia tidak tega mengabaikan ceritanya itu.

"Aku tidak sabar menunggu anak mu dan Jake lahir, pasti dia sangat tampan!"

Celetuk Louis, Louis dulu pernah mengandung namun keguguran karena ayah dari bayinya tidak mau bertanggung jawab membuat dirinya stres.

"Dia kan menjadi anakmu juga nanti, tapi dari mana kau tau anak ku laki-laki nanti?"

Louis terkekeh pelan sambil memakan kue coklat favorit nya itu.

"Hanya menebak saja, tapi jika bayi kalian lahir apa aku boleh memberi nama untuknya?"

Arnold tersenyum tidak mungkin ia menolak permintaan Louis lagi pula Jake terlihat tidak terlalu perduli dengan kandungannya.

"Tentu"

Mendengar persetujuan Arnold membuat Louis sangat senang, ia membayangkan jika anaknya dulu masih hidup mungkin usianya sudah 4 tahun.

"Kau kelelahan Louis? Padahal kau bisa menolak perintah kerajaan karena kini kau adalah istri ku."

Arnold bersandar pada sandaran kursinya lalu menarik Louis mendengarkan padanya.

"Hmm, aku tidak mungkin mengabaikan orang yang sakit Arnold."

"Walaupun dia pernah menyakitimu?"

Arnold membawa kepala Louis menyandar pada pundak nya.

"Aku sudah melupakan tentang itu, jadi tidak masalah menolong orang yang membutuhkan kita lagi pula ratu sudah tidak memiliki waktu yang banyak lagi di dunia ini."

"Aku bisa mempercepat proses nya jika kau menginginkan kematian ratu Louis."

Louis memejamkan matanya menikmati waktu bersama dengan Arnold, mereka jarang menghabiskan waktu karena kesibukan masing-masing.

"Jangan seperti itu, biarkan prosesnya lebih lama sedikit."

"Baiklah"

Arnold mengambil kue miliknya lalu menyuapkan pada Louis dan tentu dengan senang hati Louis memakan kue itu.

"Arnold, kau jangan terlalu pilih kasih kau tau kan Hendry itu sangat menyukai mu dan juga cris dia hanya malu mengakui rasa sukanya pada mu."

"Lalu bagaimana denganmu? Apa kau menyukai aku juga?".

Louis mengakat kepalanya kearah wajah Arnold, wajah mereka sangat dekat.

Louis dapat merasakan hembusan nafas Arnold, karena suasana yang mendukung perlahan mata Louis terpejam sama halnya dengan Arnold yang mulai mendekati wajah Louis.

Prang

Mereka terkejut saat cangkir teh milik Louis jatuh karena disenggol badan gembul lizy yang mengejar kupu-kupu.

"Ahh… kita ini sahabat sekarang jadi tidak mungkin aku menyukai mu seperti Hendry."

Louis sadar mereka terlalu terbawa suasana hingga hampir berciuman.

"Anak nakal kemari kau! Kau memecahkan cangkir lagi lizy."

Louis yang merasa canggung buru-buru berdiri mengejar kucing nya tadi.

Louis tentu berwajah datar walaupun hati nya sedikit potek saat ditolak Louis.

'kau pun sama gengsinya seperti cris.' batin Arnold.

Arnold berdiri lalu mendekati Louis memeluk pria itu dari belakang dengan Louis sendiri menggendong kucing gendut itu.

Louis merasa sangat canggung dengan situasi sekarang ini.

"Aku akan pergi kemedan perang dalam waktu dekat, jadi aku ingin menghabiskan waktu lebih dengan kalian semua."

"Berapa lama?"

"Aku juga tidak tau."

Arnold menyandarkan kepalanya pada pundak Louis.

Louis terlihat sangat cantik, bahkan dirinya dulu salah paham dengan Louis dia pikir Louis adalah wanita tanpa payudara.

"Siapa yang menjalin rambutmu?"

"Para pelayan yang menjalin, mereka bilang rambutku sangat bagus."

"Yah, sangat cantik tapi aku tak suka orang lain memegang dirimu."

Louis tertawa mendengar Arnold yang sangat posesif.

Jika dua sejoli ini menghabiskan waktu dengan sangat romantis berbeda dengan Hans yang tidak tahan lagi dengan hidupnya sebagai istri Arnold.

Karena menikahi dengan Arnold membuat sahabat nya membully dirinya, Hans stres rasanya jika terus seperti ini.

"Aku sangat stres, ada baiknya aku mencari ketengan dari pada menjadi gila disini."

Dengan cepat Hans mengambil sejumlah uang milikinya, setidaknya ia jadi sangat kaya setelah menikah dengan Arnold.

"Aku akan minum di bar mahal malam ini, apa aku ajak Jake saja? Tidak...tidak bisa mati aku jika mengajak Jake."

Hans menggeleng kepalanya saat merasa ide buruk mengajak Jake yang sedang hamil untuk minum-minum bersama.

"Aku akan mencari jalang saja."

Hans tersenyum saat membayangkan tubuh molek wanita.

Denga kaki yang terasa sangat ringan Jake melangkah keluar kediaman Duke Arnold.

Dirinya tidak mungkin menggunakan kereta bisa-bisa dirnya ketauan pergi ke bar oleh Duke.

"Tuan Hans, anda datang lagi? Aku kira anda tidak akan datang lagi kesini."

Pemilik bar langsung menyambut Hans yang baru datang, ia pasti akan mendapatkan keuntungan dengan menjamu salah satu istri Duke Arnold.

"Aku ingin seorang jalang cantik untuk melayani aku malam ini."

Hans bicara dengan Hambalang di hadapan pemilik bar itu. Dan tentu dibalas keterkejutan.

"Tapi tuan bukan kah anda sudah menikah, jika Duke Arnold tau bisa-bisa bar ini ditutup."

"Tenang saja itu tidak akan terjadi."

Dengan bimbang pemilik bar tadi memanggilkan wanita paling cantik di bar mereka.

"Selamat malam tuan Hans, saya Fian yang akan menemani anda malam ini."

Fian duduk diatas pangkuan Hans, dengan tangan menggelayut manja di leher Hans.

"Wajah mu lumayan."

Hans akan bersenang-senang malam ini untuk melupakan Arnold.

Tanpa ia sadari banyak mata-mata Arnold yang sedang mengawasi nya.

Tinggal menunggu Arnold datang dan menyeret istri nakalnya itu untuk pulang.

🐢💨

allagíTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang