24

3.3K 304 0
                                    

Jake merasakan keram di perutnya saat bangun dari tidurnya, rasanya benar-benar sakit.

"Hah...hah...s-sakit…"

Jake meremas sprei ranjang milik Arnold, ia tertidur dikamar Arnold karena terlalu merindukan dirinya.

"Kenapa sakit sekali…"

Jake terus mengusap perutnya yang terasa sangat kencang, setelah agak lama ia merasakan keramnya sudah lebih baik.

Dengan sangat pelan Jake turun dari ranjang, ia merasa sangat lengket sekarang karena keringat membasahi bajunya.

Dilain ruangan cris terbangun melihat sekeliling dan ternyata dirinya semalam tidur di kamar Hendry.

"Hendry bangun…hendr-"

Cris berhenti membangun kan Hendry saat merasa tubuh Hendry sangat panas.

"Pelayan!"

Para pelayan masuk saat mendengar teriakan cris, mereka dengan cepat melihat keadaan cris.

"Panggilkan dokter sekarang!".

Para pelayan memanggilkan dokter dengan cepat, takut jika tuannya kenapa-napa.

"Tuan cris dokternya disini…"

"Hei! Bukan aku yang diperiksa tapi Hendry, dia sakit!"

Cris menepis tangan dokter yang malah memeriksa perutnya.

Dokter pun memeriksa Hendry, para pelayan dan cris hanya melihat saja.

"Tuan cris membuat kami jantungan, kami pikir tuan mau melahirkan tadi."

"Kandungan ku baru masuk 8 bulan."

Cris merasakan tendangan dari perutnya, ia tau anaknya kini sangat bersemangat jika sedang membahas persalinan.

'kalian ingin cepat keluar?'

Cris mengelus perutnya dan mendapat tendangan lagi.

"Apa belum ada kabar dari Louis?"

Pelayan pribadi cris menggelengkan kepalanya.

Cris merasa ada yang aneh dengan Louis yang belum juga pulang padahal mereka harus melakukan acara pemakaman untuk Arnold.

"Ada apa?"

Cris menoleh dan melihat jake yang berjalan pelan di bantu oleh para pelayan.

"Louis belum pulang aku khawatir terjadi sesuatu pada nya"

Jake duduk di pinggir ranjang melihat dokter yang masih sibuk memeriksa Hendry.

"Aku yakin tidak akan ada hal buruk menimpa dirinya."

"Semoga saja."

Mata cantik milik Louis terbuka hal pertama yang ia lihat adalah dada bidang seseorang yang sedang memeluknya.

"Kau sudah bangun? Mau makan? Kau belum makan dari kemaren."

Tangan Andreas mengelus rambut Louis,Louis merasa ada yang aneh dengan kakinya dan saat dilihat ternyata kaki nya dirantai oleh Andreas.

"Itu supaya kau tidak lari."

Andreas menjelaskan pada Louis saat mata Louis menatap pada dirinya.

Bukan hanya kaki dirantai tapi dirinya juga tidak menggunakan pakaian sehelai pun hanya ditutupi selimut.

"Ayo makan dulu."

allagíTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang