18

3.4K 326 1
                                    

Jake merasa malu saat tau barang yang diberika oleh cris, rasanya ia ingin memukul wajah cris tadi pantas saja dirnya merasa ada yang aneh.

Kota berwarna silver itu berisi baju haram dengan model dari kerajaan timur, bisa-bisa cris menyimpan baju kurang bahan ini .

"Tuan Jake, janga terlalu di pikirkan nanti anda sakit dan itu tidak baik untuk janin anda."

"Aku harus apa? Aku tidak mau memakai ini tapi cris bilang ini akan berhasil jika aku memakai nya."

Jake mengeluh dengan wajah sedihnya, pelayan pribadi Jake merasa gemas dengan wajah Jake.

Jake mengangkat baju itu lagi, baju dengan celana dalam serta baju nya yang sangat tipis bahkan tembus pandang.

"Pelayan rapikan kamar ku ini, dan suruh pengawal sampai pada Duke jika malam ini aku ingin Duke kekamar ku."

Jake telah memutus kan dengan matang bahwa dirinya harus bertindak sebelum Arnold menceraikan dirinya.

Para pelayan sangat antusias saat mendengar tuan mereka akan mengajak Duke tidur bersama.

"Baiklah tuan Jake, mari kami akan membuat anda terlihat sangat mempesona malam ini."

Jake pun pasrah ditarik kesana-kemari hanya untuk mempersiapkan diri nya.

Dilain tempat Arnold terlihat sedang berjalan kearah kereta kuda miliknya, Arnold akan keistana untuk bertemu putra mahkota yang akan ikut dirinya kemedan perang.

"Yang mulia Duke, saya diperintahkan oleh tuan Jake menyampaikan pesan bahwa dia menunggu anda malam ini di kamarnya."

Arnold masih diam mencerna perkataan dari pengawal pribadi Jake.

"Baiklah, sampaikan pada nya aku akan datang."

"Baik yang mulia Duke"

Seperti nya dirinya harus berbaikan dengan Jake melihat Jake yang dari kemaren berdiri didepan ruangan kerja nya membuat dia sedikit luluh.

Arnold pun naik keatas kereta kuda itu dengan Liam yang ikut duduk disampingnya untuk membahas strategi.

Ketika sampai di istana dirinya langsung disambut langsung oleh putra mahkota yang terlihat tersenyum ramah.

"Salam yang mulia putra mahkota."

"Heii kau jangan seperti itu, biasanya kau sangat tidak sopan jadi aku tidak terbiasa jika seperti ini."

Arnold diam saja dibelakangnya ada Liam yang juga memberi salam pada Andreas.

"Langsung keruangan ku saja, pelayan siapakan teh diruangan ku."

Andreas memimpin jalan menujuh ruangnya, banyak pelayan yang terlihat tersenyum pada Andreas.

"Kau sangat ramah rupanya."

Arnold menyindir Andreas yang terus tersenyum pada para wanita itu bukannya apa ia tau bahwa Andreas ini selalu bermain dengan wanita.

Andreas tidak perna memilih tentang wanita, siapa yang mau membuka kakinya maka dengan senang hati ia akan menerima nya.

"Jadi apa persiapan nya sudah selesai semua?"

"Ya tidak ada masalah lagi kita bisa langsung berangkat lusa, strateginya sudah ada dan Liam yang akan menjelaskannya pada mu."

Mereka langsung membahas pasal keberangkatan mereka lusa rencana mereka akan berangkat 4 hari lagi namun karena semua sudah siap maka tidak perlu menunggu lebih lama lagi.

"Bagaimana kabar nya kini Arnold?"

Arnold menaikan alisnya saat mendengar Andreas bertanya kabar seseorang.

allagíTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang