bonus 1

3.9K 258 3
                                    

Hans mengurung diri setelah bertengkar dengan arnold saat sarapan tadi, dirinya merasa terbebani dengan adanya makhluk kecil di perutnya.

"Hiks… j-jika kau tidak ada aku pasti bisa ikut untuk perang.. k-kau ini menyusahkan a-aku!!"

Ingin rasanya Hans memukul perutnya hingga Keguguran tapi ia tidak sampai hati melakukan hal itu.

Kandungan nya berusia 4 bulan membuat dirinya dilarang kerasa oleh Arnold untuk ikut pergi perang.

Mana mungkin Arnold membiarkan Hans pergi dengan anak nya di dalam perut, bisa-bisa Arnold jadi gila membayangkan banyaknya bahaya di Medan perang.

Tok..tok..tok..

Ketukan pada pintu kamarnya membuat tangisan Hans berhenti sejenak.

"Hans buka pintu nya".

Hans memutar matanya yang masih mengeluarkan air saat mendengar suara Arnold di balik pintu.

"Aku tidak mau buka!! Kau jahat!!"

Hans menangis semakin kencang, tangisnya baru berhenti saat sadar Arnold tidak bersuara lagi.

"Ihh...cuman seperti itu saja niat membujuk diriku?"

Hans kesal lalu berjalan kearah pintu niatnya hanya untuk mengintip apakah Arnold benar-benar sudah pergi.

Dan kosong, tidak ada siapa-siapa di depan kamarnya.

"Hikss!! Jahat!!"

Hans menghentak kaki nya kelantai merasa kesal, jengkel dan marah.

"Kenapa dia tidak membujuk diriku! Arnold jahat!!"

Hans masuk dan membanting pintu kamarnya dengan kencang melupakan emosi yang ia rasakan.

Dilain tempat Duke Arnold kedatangan tamu dari kerajaan.

Pengawal itu datang untuk mengirim surat dari Louis yang sedang berada di kerjaan bersama dengan ava.

Ratu sekarang sedang sakit dan sangat ingin melihat keponakannya yaitu ava, awalnya Arnold menolak keras kenginan itu apalagi ratu dengan gambalangnya menyebut jika avaa adalah putra dari Andreas.

Dengan cepat Arnold membuka surat itu dan wajahnya kembali masam setelah mengetahui jika Louis belum bisa pulang karena ratu belum mengizinkan mereka pulang.

"Apa-apaan wanita itu tidak mau mengembalikan anak dan istri ku!!"

Brakk!!...

Arnold dan pengawal itu sedikit kaget saat pintu ruang kerja Arnold didobrak.

Hans dengan wajah merah dan air mata yang berserakan berdiri di depan pintu.

"KENAPA TIDAK MEMBUJUK AKU!! Hiksss …."

Hans melirik pengawal yang berdiri di hadapan Duke Arnold, tatapan Hans menyelidik dari atas hingga bawah.

"Apa kau selingkuh?"

Suara Hans bergetar saat otaknya menyimpulkan bahwa Arnold berselingkuh hingga enggan membujuk dirinya.

Arnold yang di tuduh pun terkejut bukan main apa Hans menudu dirinya selingkuh dengan pengawal hitam dekil di hadapannya itu.

Bahkan otot pengawal itu pun mengerikan yang benar saja!

"Apa kau selingkuhan suami ku?"

Pengawal itu gelagapan saat Hans berdiri di hadapannya dengan wajah sangar namun juga terlihat lucu.

Pengawal itu dulu pernah melihat Hans ketika belum menikah dengan Duke Arnold, tapi seingatnya Hans adalah pria yang tampan dan kuat .

Tapi apa yang ia lihat sekarang.

allagíTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang