36

3.7K 312 4
                                    

Sudah hampir mendekati persalinan Louis malah merasa tidak yakin untuk melahirkan anaknya.

Dirinya sering mendengar gosip para pelayan dimansion namun tidak perna terlintas di otaknya untuk memberitahukan kepada Arnold.

Selama kehamilan nya Louis mengalami stres berat, dirinya juga perna hampir keguguran karena terlalu banyak pikiran.

Apa lagi dengan hamilnya Hendry membuat Louis merasa jika Arnold tidak perna memperhatikan dirinya lagi, memang benar jika yang Hendry kandungan adalah anak Arnold sedangkan dirinya tidak mengandung anak arnold.

Louis tidak bisa marah akan hal itu tapi ia tidak bisa menahan rasa sedihnya.

Seperti sekarang ini Arnold sedang mengelus perut Hendry yang sudah nampak besar itu jarak kehamilan mereka adalah 3 bulan, jadi usia kandungan Hendry sudah 6 bulan.

Louis hanya bisa mengelus perutnya sendiri, ia tidak punya hak untuk meminta Arnold mengelus perutnya.

Louis merasakan tendangan kecil di perutnya bayinya selalu merespon dengan baik jika Louis mengelus perutnya.

"Kau mau bertemu ayah mu?"

Semenjak hamil Louis sering pergi kekuburan Andreas tentu Arnold tau dan ia tidak keberatan sama sekali dengan itu.

Hendry terlihat tertawa lepas mendengar gombalan dari Arnold, Louis beranjak dari tempatnya dirinya dari tadi duduk di dekat jendela dikamarnya yang langsung mengarah ke taman.

Louis menggunakan jubah untuk menutupi dirinya jika ia keluar dengan menampakan muka orang-orang pasti akan membicarakan dirinya dan ia tidak kuat untuk mendengarkan hinaan dari mereka.

Klekkk…

Louis keluar dari kamarnya dirinya sendirian sekarang semenjak Anne, pelayan pribadinya meninggal dunia 4 bulan yang lalu itu juga yang membuat Louis stres.

"Mau kemana?"

Louis yang awalnya menunduk sedikit tersentak lalu mengangkat kepalanya melihat Arnold yang berdiri tidak jauh darinya.

"Aku ingin kemakan Andreas."

Ucap Louis dengan pelan matanya tidak menatap kearah Arnold jarinya juga terlihat gelisa, Wajah Arnold menggelap mendengar itu namun ia mencoba untuk bisa saja.

Arnold mengagguk mendengar ucapan Louis lalu dirinya pergi tanpa mengucapkan apapun lagi.

Tapi sebelum terlalu jauh Arnold berbalik lalu mendekati Louis lagi.

"Aku akan menemani mu, tidak baik kau keluar sendiri apalagi ini sudah masuk bulan mu kan."

Louis tersenyum mendengar Arnold mau menemani dirinya pergi.

Mereka berjalan dengan canggung karena sudah lama mereka tidak pegi berdua saja, Arnold melarang para prajurit nya ikut karena itu akan menyita perhatian publik.

"Lelah? Ada apa?"

Louis menggeleng nafasnya hanya sesak karena berjalan menuju makam Andreas.

Arnold ingin pergi karena merasa kesal melihat makam andreas.

Baru melangka sekali Arnold sudah ditahan oleh Louis, Arnold pun mengurungkan niatnya untuk pergi.

"Temani aku."

Tidak ada suara yang keluar lagi hanya keheningan Arnold menatap Louis yang masih betah melihat makam itu.

Mata Arnold beralih pada perut Louis yang tertutup jubah, tangan Arnold gatal ingin menyentuh perut Louis namun ia tidak boleh sembarang menyentuh.

Bisa saja bayi itu tidak suka dan malah menyakiti Louis dari dalam, hal itu menjadi ketakutan terbesar arnold.

"Apa kau tidak mau bicara?"

Arnold merasa bosan dengan keterdiaman Louis ini bukan nya membuka mulutnya Louis malah berbalik kearah arnold dan memeluk tubuh itu hanya sebentar karena Arnold tidak membalasnya.

"Maaf"

Louis minta maaf karena memeluk Arnold tanpa izin.

Louis langsung pergi beranjak kearah kereta kuda mereka.

"Ada apa Louis?"

Arnold berlari kearah Louis yang terlihat berlutut memegang perutnya.

"Perut ku hanya sedikit sakit tidak apa".

Sangat nampak berbohong Arnold bisa melihat keringat dan wajah yang pucat menahan sakit.

Arnold langsung menggendong Louis masuk ke kereta kuda dan menyuruh kusir supaya melaju dengan cepat.

"Huftt …..huftt...tenang...tenang…"

Plak..

Louis kaget membuka matanya saat merasa panas di pipinya, ia menatap pelaku yang menampar nya

"K-kenapa?"

"Jangan tidur!"

Arnold panik dan dengan reflek menampar pipi Louis ketika melihat mata itu tertutup, dirinya belum pernah menemani istrinya melahirkan.

Untung dirinya tidak melihat cris dulu melahirkan anaknya kalau tidak Arnold bisa-bisa prustasi.

"Arnold jika aku tidak selamat nanti bisakah kau merawat anak ku ini? Aku mohon".

Arnold menangis mendengar suara Louis yang terputus-putus karena kesakitan.

"Tidak...tidak...kau tidak boleh pergi!! Kau istri ku...aku tidak mengizinkan dirimu pergi!"

Arnold menggelengkan kepalanya dengan air mata yang sangat deras, ia tidak bisa untuk kehilangan salah satu istrinya Arnold terlalu mencintai mereka.

"Aku akan langsung memenggal kepala bayi mu jika kau meninggalkanku!! IYA AKAN AKU PENGGAL DI DEPAN JASAD MU!!".

Louis tidak bisa menanggapi dengan ucapan dirinya hanya bisa menggelengkan kepalanya mendengar ucapan Arnold.

"Jika kau tidak selamat makan anak mu akan aku penggal lalu aku akan memberikan pada anjing peliharaan Hans."

Arnold tidak main-main dengan ucapan nya, ia tidak akan membiarkan sesuatu yang membawa istrinya pergi bisa hidup dengan tenang.

"...a-atau kau mau bayi mu nanti jadi budak? Aku bisa membuat hidupnya menderita!! Jangan pergi jika kau tidak ingin dia kenapa-kenapa!!"

Mereka masuk ke gerbang mansion dan bertepatan dengan air yang mengalir dari selangkangan Louis .


🐢💨
Louis menuju akhirat 🎉

allagíTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang