Part 2 Si Tampan, Si Datar dan Si Mungil

477 52 6
                                    


Tepat pukul 22:00 malam seorang laki-laki memasuki lobby hotel Sky Andromeda di ikuti oleh sepasang lelaki dan perempuan di belakangnya, para executive hotel sudah siap berbaris menyambut kedatangannya. Laki-laki itu berperawakan gagah, tinggi menjulang mungkin 185 cm, wajahnya tampan dengan kulit putih bersih mirip artis korea idaman kaum hawa dan senyum yang selalu bertengger di bibirnya yang merah alami. Badannya atletis terlihat jelas dari balik setelan jas yang di pakainya. Laki-laki di belakangnya berperawakan sama namun tingginya sebatas telinga Langit adalah Dimas sang sekretaris, sahabat sekaligus tangan kanan Langit. Wajahnya juga tak kalah ganteng khas pria Indonesia mungkin lebih mirip dengan aktor Nicholas Saputra dengan kulit lebih gelap dari sang pimpinan. Aura Dimas cool dan dingin, mukanya terlihat datar dan matanya yang tajam memperhatikan sekeliling.

Si wanita tampak mungil berada di antara kedua lelaki yang tinggi menjulang itu bernama Sekar, sang asisten pribadi Langit. Gadis itu tersenyum ramah, penampilannya modis sesuai dengan badannya yang proposional bak peragawati. Sesampainya di depan lobby mereka berjabat tangan dengan para petinggi di hotel tersebut. Staff hotel yang bertugas di lobby malam itu tampak terkesima melihat kedatangan rombongan owner dari hotel tempat mereka bekerja.

''Selamat datang Bapak Langit'' sambut Thomas Alden, seorang pria paruh baya warga negara Inggris yang di tunjuk sebagai Hotel General Manager di sana mewakili para executive yang lain.

"Terimakasih'' balas Langit sopan.

''Your room is ready, silakan beristirahat. Apa anda ingin kami siapkan makan malam?''

''No thank you, kami sudah makan malam tadi''.

''Baik Pak, agenda meeting untuk seluruh direksi management sudah siap  untuk besok pagi'' ujar Thomas dengan bahasa Indonesianya yang fasih mengantar sampai di depan lift.

''Thank you very much Bapak Thomas and every one, i will see you tomorrow morning then'' ucap Langit menjabat tangan Thomas lagi sebelum berlalu masuk ke dalam lift yang sudah di tahan oleh asistennya.

Lift melaju naik ke atas menuju ke penthouse yang terletak di lantai 50, lantai teratas di hotel itu. Di lantai itu hanya ada 3 penthouse yang khusus untuk keluarga Bagaskara jika sedang berkunjung atau tamu vvip yang memesan khusus suite penthouse dan sebuah kolam renang indoor. Mereka bertiga memasuki penthause yang di tengah dan paling luas di banding ke 2 penthouse lain. Di dalam terdapat 1 master bedroom dan 2 kamar tidur, kamar tamu yang luas dengan sofa empuk, bar, ruang makan, dan dapur. Langit segera masuk ke master bedroom sementara Dimas menempati kamar tidur di sisi kiri dan Sekar di sisi yang kanan.

''Sekar tolong bangunin gue besok jam 06:00 pagi, mau ke gym bentar sebelum meeting. Badan gue udah linu-linu nih.'' titah langit.

Sekar mengangguk patuh. ''Ok kak, besok jam 06:00 pagi ke gym, breakfast jam 07:30 pagi dan meeting jam 08:00''.

''Hmmm ... gue lupa besok meeting jam 08:00 pagi, Dimas tolong hubungi pak Thomas untuk merubah meeting menjadi jam 08:30 dan Sekar breakfast jam 08:00'' perintah Langit sembari mengacak rambut Sekar dan menghilang di balik pintu kamar tanpa menunggu jawaban dari sekretaris dan asistennya.

Dimas langsung menghubungi Thomas lewat ponselnya dan Sekar menelepon Pak Surya sang F&B director untuk merubah breakfast menjadi jam 08:00 sesuai perintah atasannya.

''Kar, lo nggak perlu apa-apa kan?'' tanya Dimas.

''Nggak ada kak, makasih'' cicit Sekar sembari membenarkan rambut sebahunya yang di acak-acak Langit.

''Oke, gue masuk kamar ya. Lo juga istirahat karena besok agenda bos bakal panjang''.

''Baik kak'' ucap Sekar.

Langit CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang