Part 36 End - New Beginning

417 35 14
                                    

Finally😳 bisa update lagi😬 terima kasih buat sayang-sayangku semua yang sudah sabar nunggu, cerita ini mungkin sampai disini but who knows bakal ada extra chapter nya, we'll see😌 jangan lupa comment and vote nya🥰 love you all❤️



Kerumunan wartawan itu seketika terdiam ketika mendengar teriakan nyaring dari si artis cantik. Suasana mendadak hening, hanya terdengar suara klik kamera dan kilatan blits mewarnai lobby hotel Sky Andromeda. Langit terlihat tenang dengan senyum masih terukir di bibir sementara tangannya erat menggenggam Lova di sampingnya. Lova menatap ke arah Tya yang berdiri dengan berkacak pinggang di depannya dengan pandangan mata penuh kebencian dan terlihat meremehkan menghunus ke arahnya.

''Miss Tya, please watch your language'' ucap Thomas Alden si General manager dengan tegas. Dia tidak rela mendengar cacian wanita itu yang di tujukan kepada pemilik hotel tempatnya bekerja selama 5 tahun itu.

"Kami sedang mengadakan konferensi pers, kalau anda membuat kekacauan maka dengan terpaksa kami akan mengusir anda" ancam Mr. Thomas.

Tya melengos mendengar peringatan pria Inggris paruh baya tersebut dan menahan dirinya untuk berbicara ketika melihat para security hotel yang siaga. Para wartawan terlihat saling berpandangan, menantikan apa yang akan terjadi berikutnya. Tapi satu yang pasti hal ini bakalan viral dan membuat media tempat mereka bernaung semakin terkenal.

''Jangan merusak reputasi anda sebagai artis cantik dengan bahasa yang kasar'' ucap Dimas dengan muka datarnya.

"Baiklah teman-teman media, untuk mempersingkat waktu karena saya dan istri harus menghadiri perayaan ulang tahun perusahaan saya beberapa jam lagi, saya kasi kesempatan untuk kalian mengajukan beberapa pertanyaan'' ucap Langit tanpa menghiraukan Tya, kemudian memberi tanda Ke arah Hendro.

''Andre, tolong atur giliran untuk mereka'' titah Hendro.

"Teman-teman pers, silakan mengajukan pertanyaan. Kita mulai dengan ..." ucap Andre yang langsung di serobot Tya.

"Langit! Apa maksudmu dengan semua ini? Kamu beneran kawin ama perempuan gendut kampungan ini?" teriak Tya  mengulangi ucapannya.

Langit menoleh ke arah Tya, raut wajahnya berubah gelap dan rahangnya mengeras. Sekar memegang erat lengan Dimas, sungguh dia merasa takut melihat perubahan muka kakaknya itu. Terakhir kali dia melihat Langit seperti itu ketika dia berkelahi dengan ayah kandungnya yang hendak menculiknya dan menahan tebasan pisau dengan tangannya.

Langit adalah sosok yang ceria, selalu ramah dan murah senyum. Tak pernah menampakkan kemarahannya atau rasa tidak sukanya. Tapi kali ini Langit sungguh menyeramkan, Kalau saja tatapan mata bisa membunuh mungkin Tya sudah terkubur jauh di dalam tanah sekarang.

"It's Bapak Langit for you and Nona Tya, jaga mulut anda!" desis Langit dingin. "Berani sekali anda menghina istri saya"

Semua yang ada di ruangan menangkap aura kemarahan dari pewaris Bagaskara itu. Dimas dan Hendro tampak siaga, mereka tahu betul bahaya yang mengancam dengan melihat keadaan Langit sekarang. Langit bisa bertindak brutal ketika marah dan biasanya berakibat fatal bagi orang yang menjadi sasaran kemarahannya. Lova mengelus rahang suaminya lembut dan tersenyum manis memamerkan lesung pipinya.

Seketika wajah Langit berubah drastis, yang tadinya keruh dan penuh kemarahan sekarang tampak teduh dan mengumbar senyum. Tatapan matanya berubah lembut. Perlahan di pegangnya tangan Lova yang masih mengusap pipinya. Hal itu serta merta tak luput dari para paparazzi dan berlomba mengabadikannya dengan kamera mereka.

"So sweet."

"Tuhan ... kasi satu cowok kaya pak Langit."

"Beruntung banget Lova."

Langit CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang