Updatenya sambil minum kopi susu sama ngemil biskuit🤪 view dari jendela kamar lumayan lah ya, ntar deh kalau day off mau explore Ke pantai 😁 thank you sayang-sayangku buat vote dan commentnya❤️
Lova mengepak barang-barang miliknya yang untungnya tidak banyak itu dengan lesu. Dia tidak menyangka Kalau akan meninggalkan rumah seperti ini. Dulu dia berkhayal Kalau meninggalkan rumah ini Ketika akan menikah dan ikut suami, tapi sekarang dia pergi karena ikut ayahnya yang bercerai dengan istrinya. Di sisihkannya beberapa pakaian yang masih layak kedalam sebuah tas plastik besar, beberapa buah boneka dan pernak-pernik aksesoris rambut miliknya. Lova berencana akan mengirimkan semua itu Ke rumah singgah yang sering di kunjunginya untuk para anak-anak kurang beruntung yang tinggal di dalam TPA sampah tak jauh dari komplek rumahnya.
Semua sudah rapi dalam 2 koper besar, Lova menyeret dan meletakkannya di sudut kamar dengan tas plastik itu. Lova kemudian melanjutkan untuk membersihkan kamar yang sudah di tinggalinya hampir separuh hidupnya. Lova masih ingat betul ketika Arya membeli rumah ini 15 tahun yang lalu. Lova sungguh senang karena mereka tidak mesti berpindah Kontrakan lagi dan rumah ini walaupun kecil tapi nyaman. Lova mempunyai kamar sendiri dan Kak Jovan juga mulai tinggal bersama mereka. Banyak sekali memori indah di rumah ini walaupun beberapa tahun terakhir cuma menyisakan memori buruk buat dirinya dengan hinaan serta cacian dari Riani dan Sofia. Di liriknya jam kecil di atas meja, waktu sholat maghrib hampir usai. Lova bergegas menyelesaikan semuanya kemudian mandi lalu berwudhu untuk sholat maghrib, Lova juga mengaji sambil menunggu waktu untuk sholat isya.
Tok ... tok ... tok
Terdengar suara ketukan di pintu. Lova yang baru saja selesai sholat kemudian melipat mukena dan sajadahnya, bergegas membuka pintu.
"Sudah sholat nak?" tanya Arya.
"Sudah pak" sahut Lova.
"Ayo makan, Bapak beli nasgor ikan asin kesukaanmu" ajak Arya.
Lova menutup pintu kamarnya dan beranjak mengikuti Arya Ke ruang makan. Lova kemudian bergegas Ke dapur mengambil piring, sendok dan seteko air lalu membawanya Ke ruang makan. Di dapatinya Arya sedang sibuk membuka bungkusan makanan yang di belinya tadi. Tiba-tiba pintu kamar Sofia terbuka, gadis cantik itu melangkah pelan Ke ruang makan dengan wajah sembab dan mata bengkak.
"Sofia sini makan, Bapak beli sate padang kesukaanmu" ujar Arya.
Sofia dengan patuh duduk di samping Lova, menerima sepiring nasi dan sepiring sate padang di hadapannya. Arya kemudian meletakkan sebungkus nasi goreng ikan asin Ke dalam piring dan memberikannya ke Lova kemudian membuka bungkusan nasi padang untuknya.
"Ibu nggak bapak belikan?" tanya Lova.
"Dia pergi Ke rumah tante Marni, mungkin pulang agak malam atau nginap disana. Makanya Bapak tidak belikan makanan untuk dia."
Lova mengangguk lalu memakan nasi gorengnya. Tante Marni adalah kakak kandung Riani dan dia juga yang paling vokal membenci dan menghina dirinya padahal Lova selalu berusaha untuk menyenangkan hati perempuan itu yang sampai sekarang tidak pernah menikah alias perawan tua tapi desas-desas tetangga sekitar tidak yakin Kalau dia masih perawan. Astagfirullah! Lova beristighfar karena sudah suudzon dalam hatinya.
"Bapak lupa bilang Kalau motormu, si hitam, sudah Bapak kirim Ke rumah Jovan. Besok setibanya di jogja bisa kamu ambil."
"Kenapa nggak di taruh disini pak? Sofia bisa pakai nanti untuk kuliah" tanya Lova.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Cinta
RomanceIkuti perjalanan Langit Bagaskara, seorang playboy insyaf mencari arti cinta di hidupnya dan perjuangannya untuk menyakinkan Lovariani Dewi, seorang gadis yang menyembunyikan lukanya di balik senyum cerianya.