Part 4 Si Tampan Pencuri Perhatian

438 44 1
                                    

Lova baru saja selesai makan siang di staff kantin dan kembali ke dalam gym, dia pun bergegas kedalam pantry di belakang ruang receception dan mengambil tas kecil yang dia simpan di sana lalu berjalan menuju ke toilet.

Hari ini makan siangnya sangat terlambat karena gym penuh dan dia merasa kasihan kalau Andin sendirian di reception gym, jadilah dia menunggu sampai gym agak lengang. Sudah menjadi keharusan baginya setiap selesai makan untuk menggosok gigi karena selain untuk kebersihan juga agar tetap pede berbicara dengan tamu karena gigi yang bersih dan napas segar.

Lova juga merapikan rambut panjangnya yang di gelung lalu menyapu mukanya dengan sunscreen dan polesan liptint berwarna pink yang di ombre dengan lipstick matte berwarnah merah bata.
Setelah menyemprot parfum pada tubuhnya, Lova kembali ke dalam pantry untuk meletakkan tas kecil itu di dalam sebuah kabinet. Di lihatnya Andin yang membawa sejumlah cup plastic untuk refill di dispenser di dalam gym.

''Kak Lova gue abis ini pergi lunch ya, Mas Roland udah datang'' lapor Andin.

''Ok deh sana buruan makan, udah di tunggu tuh sama Angga'' goda Lova.

Andin tersipu mendengarnya, setelah mengambil ponsel dari dalam kabinet dia segera berlalu meninggalkan Lova yang tersenyum meledeknya. Lova kemudian beranjak menuju meja reception, di lihatnya Roland sedang menggulung wet towel untuk di letakkan di dalam hot cabbie yang hampir kosong.

Roland adalah teman satu angkatan Lova di hotel ini, mereka bertemu ketika sama-sama menghadiri interview. Waktu itu Roland di terima di bagian security dan Lova menjadi receptionist di gym dan 2 tahun kemudian Roland memutuskan untuk pindah departement dan mencoba menjadi gym receptionist dan setelah di training 3 bulan Roland pun bergabung sampai sekarang.

''Abis lunch Lov?'' tanya Roland.

''Iya baru aja balik'' sahut Lova sambil tersenyum hangat.

''By the way thanks ya udah mau tukar shift, gue jadi kaga enak lo batal day off'' ucap Roland.

Lova menatap lekat cowok yang berperawakan kurus itu, usia mereka sebaya dan dia baru menikah 2 bulan lalu. Roland meminta menukar shift dan day off nya karena harus mengantar istrinya yang pingsan ke rumah sakit. Seharusnya hari ini Lova libur dan besok memulai afternon shift.

''Udah jangan di pikirin, gue nggak apa-apa kok. Lagian lumayan minggu depan gue rapel day off 2 hari'' sahut Lova. ''Gimana keadaan istri lo?'' tanyanya.

''Syukurlah nggak sampe di rawat, kata dokter wajar karena masih dalam fase ngidam''.

''Oh syukurlah'' sahut Lova, otaknya loading sesaat memikirkan ucapan Roland. ''Apaaaaa ... Yanti hamil?'' teriaknya histeris.

Roland tersenyum melihat tingkah absurd Lova. ''Iya udah jalan 5 minggu makanya gue minta tukar shift sore minggu ini, Yanti tengah malam malam sering mual dan muntah-muntah kadang sampe subuh. Gue nggak bisa tidur karena jagain dia, jadi gue minta ijin ke kak Ryan buat tukar shift. Dia bilang sih ok cuma gue mesti ngomong ke lo sama Andin dan tadi gue udh bilang ke dia sekarang tinggal ke lo doang'' jelasnya.

Lova meloncat kegirangan kemudian memeluk Roland erat. ''Congrats ya Land, bakal jadi bapak. Ya udah gampang buat jadwal lah, gue bisa sama Andin tukaran shift pagi atau middle''.

''Thanks ya Lov, lo kapan nyusul?'' tanya Roland dengan mimik lucu.

''Ntar deh, gue mikir skripsi dulu ama wisuda'' jawab Lova manyun.

''Iya gue doain biar cepat kelar tuh''.

''Thanks calon papa'' sahut Lova riang.

Roland tersenyum melihat temannya itu, sungguh gadis yang baik hati dan selalu riang gembira. 7 tahun mengenalnya dan 5 tahun bekerja bersama tak sekalipun Lova mengenalkan seorang pria atau sekedar menjalin hubungan dengan seseorang.

Langit CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang