Part 5 Si chubby Dan Si Mungil

403 42 1
                                    


Pagi itu Lova memulai shift paginya dengan sedikit lesu, tidak seperti biasanya. Walau senyum manis masih bertengger di bibirnya dan 2 ceruk kecil di pipinya keluar seperti biasa dan Lova masih menyapa ramah dan hangat karyawan hotel yang kebetulan berpapasan dengannya. Namun terlihat dari sinar matanya yang redup dan senyum itu seakan topeng untuk menutupi kegundahan hatinya.

Kemarin setelah mendengar ucapan Sofia dia  bersembunyi di kamar, Lova hanya keluar kamar ketika di panggil untuk makan malam. Tidak ada celotehannya yang meramaikan meja makan seperti biasa, ketika di tanya Lova hanya menjawab sekedarnya bahkan dia hanya makan sedikit dan buru-buru kembali ke dalam kamar.

Pagi ini Lova berangkat lebih pagi dan melewatkan sarapan di rumah. Lova memang ingin menghindari keluarganya sementara, seperti biasanya ketika mendengar ejekan tentang dirinya Lova akan diam beberapa waktu dan nanti akan kembali seperti biasa. Miris memang tapi itulah Lova, dulu ketika masih di bangku SMP sepupunya Diana mengatainya gajah, Lova sempat menangis dan mengadu ke keluarganya. Tapi mereka malah memojokkannya dan menilainya baper bahkan tantenya berkata kalau putrinya itu jujur, bicara fakta dan tidak seharusnya Lova marah. Lova harus bisa legowo menerima kenyataan dan menjadikannya pelajaran untuk berubah ke arah yang kebih baik.

Sejak saat itu Lova cuma diam ketika mereka berkomentar tentang berat badannya dan tersenyum kecil tanpa menjawab ketika di ajak berbicara. Setelah bekerja Lova sering menggunakan alasan pekerjaan untuk tidak menghadiri arisan atau hajatan dari keluarga besarnya. Yang membuatnya sedih semalam adalah adik kandungnya juga ikut seperti mereka, sofia memang berbeda darinya. Adiknya itu cantik, putih bersih dan langsing, tidak sepertinya.

Lova sangat menyayangi adik bungsunya itu tapi terkadang perkataan orang tuanya ya g selalu membanding-Bandung kan dirinya dengan Sofia sungguh membuatnya sedih. Lova berkorban tidak meneruskan kuliah demi Sofia yang waktu itu masuk SMU. Dia tidak ingin memberatkan orang tuanya dan syukurnya setelah bekerja Lova bisa meneruskan kuliah dengan uangnya sendiri dan terkadang ikut membantu membayar SPP dan memberi uang saku untuk Sofia.

Mungkin Sofia merasa malu mempunyai kakak yang gendut sepertinya, karena adiknya selalu menolak Ketika Lova mengajak keluar. Jika berjalan bersama, Sofia akan menyuruh Lova untuk berjalan dahulu. Yang lebih miris semua lelaki sepertinya tertarik dengan adiknya itu.

Bahkan sahabat kuliahnya banyak yang modus ingin berteman dengan Lova agar bisa mendekati adiknya. Di saat seperti ini Lova sungguh merindukan kakaknya Jovan yang selalu bisa menenangkan dan menyemangatinya. Dia selalu di garis terdepan membela Lova. Jovan juga yang membentak Diana dan mengatakan kepada tantenya untuk lebih memperhatikan Diana karena badan besar masih bisa di perbaiki tapi tidak dengan akhlak yang minus seperti Diana.

Setahun kemudian omongan Jovan pun terbukti, Diana hamil di luar nikah padahal baru berumur 16 tahun dan keluarga besar mereka bagai tertampar. Diana putus sekolah dan di paksa menikah dengan pacarnya yang sudah menghamilinya itu. Karma is real guys!

Lova berjalan lunglai menuju ke dalam gym, sebisa mungkin dia menata moodnya untuk bersikap profesional dalam bekerja. Setelah menyalakan komputer dan mengecek email yang masuk hari itu Kemudian membersihkan meja counter receptionist dan rak display di dinding.

Lova juga mengisi cabby dengan wet towel yang sudah di gulung dan di simpan di kulkas oleh Roland semalam serta menyalakan oil burner di pojok ruangan reception. Tak lupa juga untuk memasang jadwal gym class yang baru yang sudah di siapkan oleh Ryan dan Tanya pada sebuah flash disk dan Lova hanya perlu mencoloknya di komputer dan akan terhubung pada LCD monitor di meja reception. Lova juga mengcopy nya dan mengirimkan lewat email ke Front Office manager untuk di print dan di taruh di setiap guest room dan public area di hotel itu.

Lova menarik napas panjang, masih jam 08:00 pagi dan seperti biasa setiap hari minggu pagi gym pasti kosong, hari ini sepertinya akan berjalan lambat bagi Lova. Ryan sedang morning briefing dan Tania sedang ada class outdoor yoga yang biasanya di lakukan di lapangan golf hotel. Hesti dan Nia pagi ini tidak bisa berlama-lama membersihkan gym karena mereka mesti menggantikan seorang room maid yang absen karena kecelakaan kemarin malam sepulang kerja. Padahal mereka sangat menantikan untuk melihat pujaan mereka sang CEO tampan. Dengan hati dongkol Lova melangkah ke dalam gym untuk menyiapkan dan menggulung handuk bersih untuk di tempatkan di gym.

Langit CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang