Lova termenung di dalam pantry sambil memegang segelas teh manis hangat. Sudah jam 16:00, shift pagi Lova sudah usai dan dia harus pulang dalam keadaan kelaparan karena melewatkan jam makan siang hingga akhirnya minum teh manis untuk sekedar mengganjal perutnya. Andin sudah memaksanya untuk Ke kantin begitu pula Roland, tapi Lova menolak. Dia tidak ingin Kesana karena pasti dirinya bakal jadi bahan cemoohan setelah kejadian di lobby tadi pagi. Buktinya Andin heboh datang dari kantin setelah makan siang, menanyakan kebenaran berita Kalau Bapak Skylar ingin menjadikan Lova cucu menantu dan menikah dengan Langit tapi Lova menolak mentah-mentah di hadapan khalayak ramai di lobby tadi pagi. Ternyata kabar itu sudah meluas seantero hotel, karena itu Lova tidak ingin menghadapi mereka sekarang. Dia lelah terutama dengan semua hal yang menyangkut Langit.
"Lova, nih makan. Gue tadi lihat Hesti lagi bersih-bersih di restoran, gue minta bungkusin roti buat lo" ujar Tania yang muncul dari balik pintu sembari membawa sebuah paperbag cokelat.
"Thanks ya Tan" ujar Lova dengan mata berbinar mencomot sebuah roti dari dalam paperbag.
"Kenapa nyiksa diri pake skip makan siang segala? Cuek aja lagi, peduli setan ama mereka yang nyinyirin lo."
"Gue mana bisa cuek, lo tahu sendiri gue kek gimana?"
"Iya karena rasa insecure lo itu parah banget. Terus gimana nih janji kita hang out sama Sekar?"
"Lebih baik next time aja, Sekar juga pasti sibuk sama kakeknya yang baru datang."
"Ya udah, ntar kita makan nasi padang yuk" ajak Tania.
"Lo kan diet, males gue makan sendiri" tolak Lova mengunyah roti yang kedua atau ketiga, entahlah dia tidak menghitungnya saking laparnya.
"Demi lo gue batalin diet gue nih."
Lova memandang Tania dengan mata bulatnya lalu berdiri dan memeluk Tania erat.
"Makasih ... makasih ... lo emang bestai sejati."
"BESTIE Lova" pekik Tania.
Lova tertawa lalu menarik tangan Tania keluar dari pantry menuju ke gym reception. Terlihat Andin sedang menggulung face towel untuk di letakkan di cold cabbie dan Roland sedang mengetik sesuatu di komputer.
"Guys ... gue pulang ya, mau makan nasi padang. Andin yang cantik dan manis, tolong cuciin gelas teh gue yah. Roti di paperbag itu kalian makan aja" seru Lova melangkah keluar sembari masih menarik tangan Tania.
Andin dan Roland menggelengkan kepalanya, Kalau sudah menyangkut nasi padang, Lova bakalan semangat 45 bak pahlawan tempo dulu dengan bambu runcingnya.
**********
Saat ini Lova dan Tania sedang berdiri di depan staff entrance, sambil menunggu taxi online. Mobil Tania di pake oleh mamanya dan Lova pergi kerja dengan naik gojek tadi pagi karena si hitam di pakai Sofia dan tanpa ijin pula, dia cuma menemukan selembar kertas di tempel di pintu kamarnya dengan tulisan bahwa Sofia yang membawa si hitam Ke sekolah. Karena itu Lova dan Tania memutuskan memesan taxi online untuk mengantar mereka Ke sebuah rumah makan padang. Beberapa staff yang berlalu lalang menuju ke parkir melihat Lova dan berbisik-bisik membuat Lova jengah.
"Eh lo kenapa bisik-bisik? Sini ngomong sama gue langsung" teriak Tania marah.
"Udah Tan, jangan bikin ribut disini" bisik Lova sambil memegang lengan Tania.
Mereka yang di teriaki Tania menunduk malu kemudian melangkah cepat menjauhi Tania dan Lova.
"Ayo pergi dari sini, sebel gue sama tukang gosip nyinyir kaya lambe turah" sindir Tania sambil menarik tangan Lova menuju ke depan lobby hotel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Cinta
RomantizmIkuti perjalanan Langit Bagaskara, seorang playboy insyaf mencari arti cinta di hidupnya dan perjuangannya untuk menyakinkan Lovariani Dewi, seorang gadis yang menyembunyikan lukanya di balik senyum cerianya.