Seminggu sudah berlalu, Lova baru saja mengantar Jovan, Ira dan ponakan kembarnya Ke airport untuk penerbangan mereka kembali Ke Yogyakarta. Masa cuti Jovan dan Ira sudah selesai, Jovan mesti kembali Ke tugasnya sebagai kepala sekolah dan Ira seorang teller di sebuah bank swasta ternama di Indonesia di kota itu. Arya, Riani dan Sofia sudah kembali Ke rumah dan Lova saat ini sedang berada di sebuah kafe di mall taman anggrek bertemu Sekar dan Tania.
"Cieeee .... Calon Nyonya Bagaskara" ledek Tania.
Lova mendengus kesal. "Ogah gue".
"Gimana? Udah ada petunjuk?" tanya Sekar tidak sabar.
"Petunjuk apa?" balas Lova pura-pura tidak menegerti.
Sekar merengut kesal mendengarnya membuat Tania cekikikan. Obrolan mereka terhenti sejenak ketika pelayan datang membawakan pesanan makanan mereka.
"Gimana hasil sholat istikarah lo?" tanya Sekar lagi.
"Nggak gimana-gimana, nggak ada hasil kayanya" jawab Lova santai sambil meneyeruput jus mangganya.
"Kok nggak ada hasil?" tanya Tania penasaran. "Emangnya lo nggak sholat?"
"Sholat lah! Enak aja! emangnya elo?" ujar Lova sewot.
"Hehhh!!! Ya iyalah nggak sholat, kan gue Ke gereja dodol" sahut Tania cengengesan di sambut tawa berderai Lova.
Sekar tertawa terbahak-bahak mendengar kedua sahabatnya itu, mereka seharusnya masuk menjadi finalis stand up comedy karena ada saja ucapan mereka yang membuat Sekar tertawa.
"Serius nggak ada hasil?" tanya Sekar penasaran.
"Nggak ada karena gue nggak sholat istikarah. Buat apa? Gue udah tahu jawabannya tanpa harus mengganggu Allah untuk hal tak penting" sahut Lova ketus.
Sekar dan Tania saling berpandangan, dari ucapan Lova tadi mereka juga sudah tahu jawabannya.
"Kapan lo bakal unblock kak Langit?" tanya Sekar.
"Entah? Lagian ya kakak lo itu aneh-aneh saja. Sejak kapan insyaf? Minta ta'aruf segala? Sholat aja nggak pernah."
"Hush ... jangan suudzon" cegah Sekar.
"Iya nih, Pak Langit itu rajin sholat tau!" bela Tania.
"Halahhh ... rajin dari Hongkong" cibir Lova.
"Beneran kok, waktu gue lagi ngelatih choreo di kantor PH dia, gue kebetulan lewat di depan mushola mereka dan gue lihat Pak Langit jadi imam pas sholat jumat Kalau ga salah."
"Kakak gue itu rajin ibadah, ngajinya bagus, puasa nggak pernah bolong-bolong malah sering puasa sunah juga."
"Yakin itu Langit Bagaskara yang kalian bicarakan? Kaya cowok speck malaikat ya tapi kenapa kelakuan nauzubilah?"
"Manusia itu nggak ada yang sempurna. Memang dulu Kak Langit bejat, sering Ke club malam, minum alkohol, main cewek tapi semenjak gue tinggal ama dia, semua sudah dia tinggalin. Kak Dimas juga sama, pelan-pelan mereka berubah menjadi lebih baik."
"Tapi Kalau perempuan masih ya" sindir Lova.
Sekar tak bisa menjawab karena apa yang di katakan Lova memang benar, Langit masih lemah soal wanita dan Lova sudah menjadi korbannya.
"Baguslah ... I am happy for them. Tapi keputusan gue nggak bakal berubah, gue nggak mau nikah ama kakak lo."
Sekar menatap Lova dengan puppy eyesnya, membuat Lova gelisah. Kalau Sekar sudah mengeluarkan jurus andalannya itu, semua orang pasti akan menuruti segala keinginannya. Lova dengan cepat membuang pandangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Cinta
عاطفيةIkuti perjalanan Langit Bagaskara, seorang playboy insyaf mencari arti cinta di hidupnya dan perjuangannya untuk menyakinkan Lovariani Dewi, seorang gadis yang menyembunyikan lukanya di balik senyum cerianya.