Part 8 Apa itu Cinta?

333 37 0
                                    


2 bulan sudah berlalu sejak Lova di ajak keluar oleh Sekar bersama Tania dan selama itu juga Lova belum bertemu lagi dengan Sekar. Bekerja sebagai asisten Langit sangat menyita waktu Sekar, setelah berkunjung ke Bandung, Jogja dan Bali mereka pun di sibukkan dengan peluncuran games terbaru karya Langit.

Namun kurangnya intensitas pertemuan mereka tidak mengurangi kedekatan mereka bertiga. Grup chat trio kwek kwek tidak pernah senyap, selalu rame dengan tingkah polah ketiga gadis itu yang semakin akrab. Kolom chat dari aplikasi berwarna hijau itu tidak pernah sepi berisi dari gibahan drakor, artis Indonesia yang terkena skandal sampai dengan curhatan hati tentang cinta tak terbalas alias brother and sister zone yang kadang menjadi topic of the day mereka.

Lova baru saja pulamg kerja, dia tiba di rumah jam 22:00 malam dengan badan yang remuk redam. Minggu ini gilirannya kerja middle shift dan ketika shiftnya berakhir Lova memutuskan untuk work out selama 1,5 jam di gym dan menggunakan steam/sauna room, Lova bahkan sempat merendam badan gempalnya di plunge pool yang bersuhu dingin itu.

Setelah berganti dengan piyama dan membersihkan wajahnya serta tak lupa dengan rangkaian skin care malam yang di paksa oleh Tania untuk membelinya waktu gajian kemarin, Lova kemudian merebahkan tubuhnya di balik selimut menunggu kantuk datang. Manusia itu memang aneh, seharusnya badan capek seperti ini kantuk akan mudah datang tapi ini tidak sama sekali untuk Lova atau ada yang salah dengan badan Lova?

Tiba-tiba ponselnya berdering dan pada display tertera trio kwek kwek is calling, dengan senyum lebar Lova segera memasang airpodnya dan menggeser layar ponselnya ke kanan.

''Haiiiiiiiiiii .....'' teriak Tania dan Sekar kompak membuat Lova mendelik dan mencabut airpodnya, kedua gadis itu hanya terkikik geli melihat tingkah Lova di layar ponsel mereka.

''Kalau gue budeg kalian tanggung jawab ya''.

Lova berdecak kesal sembari memasang kembali airpodnya dan memandang tajam layar ponselnya. Di lihatnya Tania sedang memoles masker charcoal di sekujur wajahnya dan menghindari bagian mata saja mirip seperti panda sedangkan Sekar memakai eye mask di bawah mata dan ada totol-totol putih obat jerawat di beberapa titik pipi dan dahinya.

''Boleh, Sekar yang tanggung biar gue yang jawabnya'' ujar Tania santai sembari meratakan maskernya dengan kuas membuat Sekar tertawa ngakak.

''Dasar kalian'' ucap Lova mendengus kesal. ''Kar lo masih di Singapore?'' tanyanya.

''Nggak kok, gue udah balik ke Bogor kemarin, masih nikmatin libur lagi sehari yang sengaja gue sisain dari Singapore mumpung Mama sama Papa ikut ke Indo'' sahut Sekar kemudian mengambil ponselnya dan beranjak keluar kamar. ''Bentar ya, gue mau ke dapur buat susu dulu''.

2 bulan berteman dengan Sekar membuat Lova dan Tania tahu kebiasaan gadis itu, harus meminum susu hangat sebelum tidur. Melihat keadaan rumah Sekar lewat ponsel serasa di ajak house tour secara virtual, Lova sangat mengagumi rumah yang besar dan luas itu.

Sekar keluar dari kamarnya yang terletak di lantai 3 melewati koridor menuju ke lift kemudian turun ke dapur yang terletak di lantai 1. Sebelum mencapai dapur, mata Lova di manjakan dengan ruang makan mewah modern, menghadirkan suasana yang elegan dan menawan. Lova membayangkan keluarga Sekar makan malam di meja makan di bawah chandelier yang indah, sungguh pemandangan yang hanya Lova lihat melalui majalah atau internet.

Lova dulu pernah bertanya kenapa tidak menyuruh asisten rumah tangganya untuk membuatkan susu dan mengantar ke kamar. Sekar mengatakan bahwa hanya untuk segelas susu dia masih bisa membuatnya dan dia tidak mau merepotkan orang lain, Sekar tidak ingin mengganggu jam istirahat asisten rumah tangga di rumahnya. Hal ini sudah di tanamkan oleh orang tuanya sedari kecil. Jawaban Sekar membuat Lova kagum, ternyata keluarga Bagaskara sungguh sederhana dan bersahaja tidak seperti orang kaya pada umumnya yang sering dia lihat.

Langit CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang