Chapter 19 - Come Out Of Hiding

668 108 36
                                    

"Jadi, sebenarnya apa yang terjadi, Jenderal Indra? Acara televisi tadi bukan tayangan sembarangan. Orang tidak mungkin hingga melakukan hal senekat dan segila itu hanya untuk mencari sensasi. Belum lagi tadi saya sempat melihat, orang di balik tayangan itu adalah tersangka pelaku pembunuhan Komjen Fery dan percobaan pembunuhan terhadap saya. Benar, kan?" tanya Presiden Abdul Latief tegas.

Jenderal Indra diam sejenak. Ia memilih kata-kata yang tepat agar tidak terlalu terlihat panik.

"Siap, benar, Bapak. Namun, .... "

Presiden Abdul Latief mengangkat tangannya, memberikan kode pada Jenderal Indra untuk berhenti bicara.

"Saya di sini memanggil Anda ke istana untuk menanyakan perihal memalukan ini. Anda sadar tidak, reputasi institusi Amda itu sekarang sedang dipertaruhkan! Jangan sampai, masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap polisi hanya karena masalah ini! Saya hanya ingin jawaban yang jujur, Jenderal Indra. Saya mau tidak ada yang ditutup-tutupi. Masalah ini harus dibereskan dengan segera!

"Apakah penjemputan yang dilakukan pihak kepolisian benar menggunakan pesawat jet pribadi?" lanjut Presiden Abdul Latief.

Jenderal Indra diam.

"Saya bertanya, Jenderal! Saya ingin jawaban jujur dari Anda. Tidak ada siapa pun di sini. Hanya saya dan Anda. Tentu saja jika Anda menjawab jujur, saya akan melakukan langkah-langkah preventif untuk melindungi institusi negara. Hal ini berhubungan dengan tingkat kepercayaan masyarakat. Bawahan-bawahan Anda, anak buah Anda semua yang langsung bersinggungan dengan masyarakat, pontang panting bekerja melayani, mengayomi, dan melindungi masyarakat agar citra polisi tetap baik, tetapi seketika diruntuhkan dengan skandal atasan mereka sendiri!

"Saya keras soal masalah ini, Jenderal Indra! Kepercayaan itu penting dalan segala aspek kehidupan. Terlebih lingkup negara seperti ini. Nila setitik yang Anda ciptakan bisa merusak citra keseluruhan. Dapat memberikan stereotipe dalam masyarakat, semua di anggap sama saja! Jadi, silakan Anda berbicara dan saya akan mendengarkan."

Presiden Abdul Latief menyilangkan kaku kanannya ke atas kaki kiri dan menatap Jenderal Indra dengan saksama.

"Izin, Bapak Presiden, sebelumnya saya ingin meminta maaf atas tayangan yang sempat viral tadi. Di mana di sana juga terdapat gambar kami yang sedang berbincang dengan buronan Dwi Tjokro. Saya juga ingin memohon maaf pada Bapak Presiden atas kekecewaan Bapak Presiden terhadap kinerja kami. Semua yang di sampaikan oleh tayangan tadi adalah benar adanya, Bapak. Saya akan bertanggungjawab dan memperbaiki semua yang sudah saya perbuat," ucap Jenderal Indra seraya menunduk.

Presiden Abdul Latief diam sejenak seraya menajamkan tatapannya. Raut wajahnya tampak tidak percaya dengan hal yang baru saja ia dengar, hingga akhirnya Presiden Abdul Latief membuang napas kasar.

"Saya sudah pernah menyampaikan pada Jenderal Indra mengenai hal-hal semacam ini. Polisi adalah institusi di mana masyarakat mencari keadilan, masyarakat membutuhkan institusi yang mampu menjamin keamanan, ketertibab, serta mengayomi masyarakat itu sendiri.  Saya pernah mengatakan, bertindaklah yang tegas tetapi tepat sasaran. Saya juga pernah menyampaikan pesan pada Jenderal Indra, janganlah suka mendatangi orang-orang bermasalah hanya untuk bersilaturahmi.

"Untuk apa bersilaturahmi dengan penjahat, orang yang sudah merugikan negara. Seharusnya Anda sebagai pimpinan mampu memberikan teladan dan contoh bagi anak buah dan masyarakat. Dengan Anda datang ke tempat mereka entah itu buronan, koruptor, atau pimpinan mafia, Anda sama saja sudah mencoreng wajah Anda dan institusi Anda yang seharusnya berwibawa menjadi tidak ada harganya!

"Contoh tayangan tadi. Nggak bener itu menjemput buronan yang sudah merugikan negara trilyunan, kok, pakai pesawat jet pribadi. Uang untuk sewa pesawat saja juga uang negara. Dia yang merugikan negara tambah bebani negara lagi dengan minta fasilitas semacam itu! Dan masalah Dwi Tjokro ada di hotel, saya tidak mau tahu, terlepas ini benar atau tidak, tetapi tolong lakukan sesuai prosedur!

GALVASKA √ TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang