Chapter 01- Breaking News

4.9K 196 62
                                    

"Black, awasi lokasi. Jangan lengah. Dua bulan yang lalu VVIP pernah mendapatkan ancaman dan percobaan pembunuhan. Waspada!" ucap komandan timnya dalam sambungan komunikasi mereka.

Pemuda bermata hazel itu hanya berucap siap. Ia menajamkan matanya pada tele senjata laras panjangnya, memindai lokasi yang menjadi tempat pertemuan kenegaraan antara Indonesia dan Korea Selatan.

"Presiden, Duta Besar, dan beberapa mobil rombongan perwakilan negara Korea Selatan memasuki lokasi pertemuan, " ucap komandan timnya lagi.

"Copy that!"

Orang ber-nickname Black itu kembali mengarahkan senjatanya ke beberapa gedung tinggi di sekitar lokasi pertemuan.

Jika penembak runduk yang ikut serta dalam misi pengamanan ini berada di puncak gedung bertingkat, Black sebagai unsur pembantu sekaligus menjalankan misi intelejennya berada di sebuah kamar hotel mewah dengan lokasi jendela yang menghadap langsung ke arah bagian depan gedung pertemuan kenegaraan itu.

Matanya terkesiap saat melihat iring-iringan motor dan mobil dari negara Indonesia. Ia kembali menajamkan tatapannya. Memindai dan mengawasi sekitaran lokasi pertemuan tersebut.

"Ada yang mencurigakan?"

"Nope."

"Tetap waspada. Tidak ada ancaman dan keadaan tenang adalah hal yang paling kita takutkan."

Black kembali menajamkan pandangannya melalui tele senjatanya. Lokasinya berada sekitar dua kilometer dari pusat acara pertemuan kenegaraan itu, tetapi ia dapat melihat dengan jelas gerak-gerik dari orang yang berada di dekat lokasi itu.

"Di kerumunan masyarakat, nihil. "

"Apa mereka akan merealisasikan ancaman pembunuhan itu? Sepertinya hanya gertakan, " ucap Black santai.

"Justru kita tidak tahu orang gila macam apa yang kita hadapi. "

Black menyeringai. Ia tampak santai memindai setiap inci lokasi itu. Matanya kembali terkesiap saat melihat seorang penembak runduk yang ada di sisi utara gedung pertemuan. Penembak itu berada di atas balkon gedung. Ketinggiannya tidak sesuai dengan penembak runduk pada umumnya.

"Black, VVIP mendekat. "

Black diam. Ia memperhatikan orang yang sejak tadi mencuri perhatiannya.

"Black, laporkan situasi."

Black masih diam. Ia masih terus mengawasi gerak gerik dari penembak runduk yang membuatnya curiga. Black adalah salah seorang anggota Galvaska yang memiliki kemampuan menembak di atas rata-rata. Kemampuan analisis terhadap suatu objek juga jeli. Belum lagi akurasi tembakannya selalu mendapat nilai 9/10. Tidak salah jika Komjen Pol Fery Prayoga menempatkannya sebagai eksekutor jarak jauh.

"Black!"

"Ada yang mencurigakan, Mr.Big"

"Apa itu?"

"Penembak runduk di balkon gedung Bank Rakyat Nasional. Arah senjatanya tegak lurus dengan pintu masuk ruang pertemuan."

GALVASKA √ TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang