Rosè sedang berjalan santai menikmati pemandangan malam hari yang tidak jauh dari rumah nya yang dia beli saat sampai di korea.
Tiba-tiba seorang pria asing menyereynya dan mndorongnya ke tembok, dan berdiri di depanya layak nya sedang berciuman.
Rosè sangat kaget dengan situasi yang sedang menimpanya ini, saking kagetnya membuat Rosè tidak beebuat sesuatu bahkan bersuara aja dia tidak sanggup.
Laki-laki itu membebaskan Rosè setelah sekolmpok orang yang mengejarnya melaeati mereka.
"Eeeh mau keman?." Tanya Rosè menaraik baju laki-laki itu saat iya hendak pergi.
"Apan sih." Sentak peria itu kesal.
"Bukan nya ada yang harus lo bilang sama gue?." Tanya Rosè masih santai.
"Gak ada. Gak usah pegang-pegang ih." Laki-laki itu menepis tangan Rosè kesel.
"Harusnya kan gue yang marah dan kesel sama lo. Bukan malah lo yang marah." Rosè sudah naik darah.
Bukan nya minta maaf atau makasih, mqlah marah-marah gak jelas sama Rosè.
"Gak peduli, awas lo. Gue buru-buru." Ucap Laki-laki itu melarikan diri.
"Dasar kurang ajar. Semoga aja gue gak ketemu lagi sama tu orang gilak." Gumam Rosè kesal. Dan lamgsung bergehas kerumah lantaran hawa maikin dingin.
***************
"Selamat pagi?." Seorang guru masuk ke kelas dan menyapa anak didik nya.
"Pagi." Serentak mereka.
"Hari ini kita kedatangan teman baru, bapak harap kalian berteman baik denga nya nanti." Jelas sang guru hanya di angguko oleh anak didik nya.
"Ayonak, perkenalkan diri mu." Guru itu memberi kode pada murid baru itu.
Saat murid pindahan itu semua orang di kelas wanita atau laki-laki terpesona dengan kecantikan mahluk tuhan itu.
"Perkenalkan nama saya Roseannè park, kalian bisa memangil saya Rosè, selama ini saya home schooling. Jadi mohon bantuan nya selama saya bersekolah di sini." Rosè memperkenalkan di rinya.
"Baik lah nak, silahkan duduk di bangku kosong itu." Titah sang guru.
Rosè lansung duduk di bangku no dua dari belakang dan di dekat jendela. Rosè melihat bangku di depan, dibelakanh, dan di sebelah nya kosong.
Tapi Rosè tidak ambil pusing dengan itu, dan mulai fokus mengikuti pelajaran yang di jelaskan guru di depan kelas.
"Hai Rosè kenalin aku Yura, ini Hanbin." Seorang gadis cukup cantik menghampiri Rosè di bangkunya saat jam istirahat.
"Hai Yura, Hanbin." Sapa Rosè se ceria mungkin agar cepat dapat teman.
"Kami mau ke kantin, kamu mau ikut?." Tanya Hanbin.
"Boleh." Jawab Rosè dengan semangat karena kalau urusan makan mah di gak usah di tanya.
Mereka pun sampai di kantin dan melihat sekeliling mencari meja kosong, dan terlihat meja di tengah kantin baru saja di tinggal kan oleh sekelompok orang.
"Kita duduk di situ aja." Tawar Hanbin.
"Kalian kesana aja dulu, biar aku yang pedan." Ucap Yura di angguki oleh Hanbin dan Rosè.
Buk
Saat Rosè ingin duduk di kursi, seseorang secara tak sengaja menabarak dirinya hingga mundur beberapa langkah.
"Ck! Kalau jalan liat-liat dong." Sentak Rosè kesal masih meraba bahunya yang sakit
"Gak usah ngegas kalik." Balas sang penabarak dengan suara ngegas nya.
"Gimana gak ngegas, sakit tau." Ucap Rosè kesal dan melihat wajah sang penabrak.
"Ck! Lo lagi lo lagi." Ucap Rosè dengan nada malas.
"Kenapa memang kalau gue, gak suka lo?."
"Dasar manusia gak tau diri, udah salah bukanya minta maaf malah ngegas lagi." Cibir Rosè kesal.
"Sukak-sukak gue dong, wong ini hidup gue kok."
"Iya memang, tapi jangan ngerugiin hidup oraang dong." Sentak Rosè
"Apa lu bilang?!" Sentak sang penabar kesal dan menunjuk Rosè dengan tajam.
Yang di tunjuk balas menatap mata sang penbarak dengan berani tanpa ada rasa takut sedikit pun.
"Udah Rio, malu di liatin orang." Seorang di sebelah yang di panggil Rio itu berusaha menarik Rio keluar kantin.
Dengan cara di seret akhirnya Rio pergi dari kantin dengan dua temanya. Saat Rosè melihat sekeliling ternyata banyak mata yang melihat ke arah nya.
Rosè langsung duduk dan menyantap makanan ya, yang sudah datang saat berdebat dengan orang aneh yang bernama Rio.
Saat asik menyantap makanan nya, tiba-tiba dua gadis cantik menghampiri mereka lebih tepat nya Rosè.
"Lo ikut gue." Titah salah seorang wanita yang menghampiri Rosè.
Rosè melihat orang yang mendatanginya, sontak matanya membulat karena kaget, dam sedikit takut melihat wajah marah orang yang mendatanginya.
Semua seisi kantain baik Yura dan Hanbin diam seribu bahasa, bahkan mereka semua menaha napas. Karena yang datang adalah anak ketua yayasan dan donatur terbesar di sekolah elit itu.
"Ngapain bengong ayok." Rosè lansung di tarik langsung meningalkan kantin.
Dan di tatap iba oleh orang-orang yang menarik Rosè keluar kantin. Karena mereka tau jika berurusan dengan duo iblis itu, nasip mereka akan sangat mengenaskan di sekolah itu hingga tamat. Jika tidak snaggup maka keluar dari sekolah.
TBC..............
SELAMAT MEMBACA.
JANGAN LUPA VOTE & KOMEN.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Littel Family
Teen Fictionkisah Vizenco Limario Manoban dan Jacqueline Roseannè .