Sksjjsiwiskdlsls
Jisoo sedang mondar mandir di depan kelas dengan resah.
"Aduh Rosè kemana sih?, lama banget!." Kesal Jisoo sambil bekacak pinggang dan menghadap pintu kelas.
"Sabar Ji, mungkin masih di jalan." Ucap Jennie sambil memaninkan HP nya.
"Iyaa, tapi tumben dia datang lama kek gini?." Jisoo resah.
"Bukan dia yang datang terlambat, tapi lo yang datang kesekolah pagi-pagi buta. Pakek acara nyeret gua lagi." Sewot Jennie karena Jisoo mendatangi rumahnya jam enam pagi dan menyeret nya ke sekolah.
"Kan gue penasaran siapa yang di jodohkan dengan Rosè, baik gak orang nya, kasar atau nggak. Gue gak mau Rosè terluka dalam pernikahan ini." Khawatir Jisoo.
"Rosè itu tau apa yang baik buat dia. Jadi lo tenang aja." Cuek Jennie
"Iya gue tau, tapi rasa penasaran gua yang besar ini gak bisa di tahan." Ucap Jisoo santai memdapat putaran mata malas dari Jennie.
Jennie memilih diam, pusing dia menghadapi sahabat nya yang satu ini, kalau sifat 4d nya kumat.
.
.
.
.
..Sedangkan yang di tunggu-tunggu sedang asik menyantap sarapan nya di kantin sekolah, bukan nya langsung masuk kelas malah nangkring di kantin sampek-sampaek puluhan pesan dan telepon dari Jisoo di abaikan oleh Rosè.
Dia tau sahabata nya itu bukan khawatir atau peduli padanya, melainnkan hanya pemuas rasa penasaran nya.
"Boleh kita duduk di sini." Tanya Suho dan Jimin di belakangnya.
"Silahkan." Cuek Rosè bukan sombong tapi dia cuek karena kelaparan.
"Si duo iblis mana?." Tanya Jimin karena tumben Rosè nagkring di kantin sendirian.
"Di kelas." Rosè
"Tumben lo gak bareng mereka?." Suho
"Gue harus isi tenaga dulu sebelum mereka kuras tenaga gua." Ucap Rosè santai.
"Hah?, maksud nya." Bingung Jimin
"Udah makan aja, banyak tanya lo pada." Kesal Rosè karena dari tadi ngajak Rosè bicara mengaggu acara makan-makan nya.
Suho dan Jimin memilih untuk diam dan menikmati makana nya, dari pada nanti di amauk sama Rosè si raja Iblis.
"Eh Rio lo liat Rosè gak?." Tanya Jisoo resah pada Rio yang baru masuk kelas nya.
"Gak liat gua, emang ada apa?." Tanya Rio sedikit terlihat raut kekhawatiran.
"Gak dia belum datang aja, mana tau lo liat waktu ke kelas." Timpal Jennie
"Oh." Ucap Rio singkat dan pergi ke bangku nya.
Setelah Rio pergi ke bangkunya masuk lah Rosè ke kelas dengam wajah santai nya, tidak merasa bersalah sedikit pun di wajah nya sudah mengabaikan semua pesan dan telepon sahabat nya.
"Eh Rosè dari mana lo?, kok baru dateng?, gimana semalam?, udah ketemu sama calon lo?, ganteng gak?, bukan om om kan?, kok lo diem aja sih?, jawab dong kalau di tanya?." Kesal Jennie karena Rosè tidak menjawab sederet pertanayaan Jennie tapi malah langsung duduk di bangkunya.
"Apa gak kebalik nih?." Tanya Jisoo bingung pada Jennie.
"Maksud nya apa?." Tanya Jennie masih kesal di abaikan Rosè.
"Bukan nya gue ya yang tanya-tanya Rosè heboh kek gitu. Bukan lo yang dari tadi nampak kalem gak peduli gitu?." Tanya Jisoo namun sedetik kemudian dia tersenyum penuh arti. "Aaaa gue tau lo pasti sok cool kan biar rasa penasaran lo itu gak nampak kan?, alah sok gengsi lo." Ejek Jisoo dengan kekehan mengejek nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Littel Family
Teen Fictionkisah Vizenco Limario Manoban dan Jacqueline Roseannè .