40

232 32 12
                                    


"Jadi bagaimana masalah kerja sama yang kita ajukan pada Rio, sayang?."tanya Dara pada Marco suami nya.

"Haaah, dia selalu menolak. Dan kekeh meminta surat kontrak nya."keluh Marco kesal.

"Ini pasti karena wanita sialan itu!."sentak Dara kesal.

"Aku juga berfikir begitu, aku akan memikir kan cara untuk membri gadis itu pelajaran."putus Marco dengan sangat yakin.

"Harus sayang, gara-gara dia. Rio tidak mau membantu daddy kandung nya sendiri. Padahal selama ini kamu sudah membiayaai hidup ya."ucap Dara memprovokasi.

"Jangan sentuh Rosè, dad mom?."pinta Kai tiba-tiba datang dengan kursi roda nya, karena kaki nya yang patah.

"Apa maksud mu Kai?. Kau menyukai gadis itu?."tanya Dara kesal.

"Tolong jangan sentuh Rosè, atau pun mengusik kehidupan Rio. Apa tidak cukup kita menghancurkan kehidupan Rio selama ini, dengan perselingkuhan Daddy, mommy, hingga membuat mommy kandung Rio meninggal karena serangan jantung."ucap Kai memohon pada Dara dan Marco.

"Kai jaga ucapan mu!, memang wanita itu yang terlalu lemah dan pesakitan hingga mati!. Lagi pula dia sudah membuat mu sekarat dan patah tulang seperti ini, mommy tidak terima!."bentak Dara marah.

"Apa yang Rio perbuat pada ku tidak akan pernah sebanding dengan luka yang Rio dapat atas kekejaman kita pada nya Mom!, sadar Mom. Semua kekacauan ini bermula dari mommy dan daddy yang berselingkuh!."bentak Kai berharap Mommy nya sadar.

"Kai,  jangan berteriak pada Mommy mu!."bentak Marco marah.

"Daddy juga!, Rio itu juga anak kandung daddy yang sah. Bukan anak luar nikah kayak Kai!. Apa daddy tidak pernah melihat dan merasakan kesedihan Rio karena sejak mommy nya meninggal dan perselingkuhan kalian terkuak, daddy selalu mengabaikan nya dan membenci nya."tutur Kai dengan tegas membuat Marco tersentak.

"Itu karena dia selalu memukuli mu Kai, kalian saudara walau pun beda ibu. Dan seharus nya Rio marah pada kami bukan ke kamu karena kamu juga pada awal nya tidak tau."bela Marco.

"Itu karena Kai yang selalu mencari gara-gara pada Rio hingga kami berkelahi, aku hanya ingin akrap dengan saudara ku. Tidak apa walau kami saling memaki dan menghajar setidak nya aku bisa bicara dengan Rio. Itu juga cukup."jelas Kai mengakui keinginan nya selama ini untuk akrap dengan Rio.

"Tapi daddy tidak habis fikir kenapa Rio sangat mendengarkan perkataan wanita itu, padahal daddy itu daddy kandung nya tapi dia tidak mau membatu daddy dan bahkan memperlakukan daddy seperti orang asing."jelas Marco masih tidak terima.

"Benar, memangnya apa yang di lakukan wanita itu pada Rio hingga Rio tidak berani menentang nya."ketus Dara.

"Karena hanya Rosè lah yang selalu menjaga, mendukung dan tetap berdiri di sisi Rio apa pun yang terjadi. Padahal merka baru ketemu dan menikah karena di jodohkan. Sedangkan Mommy dan Kai datang merampas kebahagian nya dan daddy yang seharus nya merangkul dan menguatkan Rio saat mommy kandung nya meninggal malah mengabaikan nya dan meninggal kan nya. Jadi Kai mohon Dad jangan usik kebahagian Rio, jangan hancurkan Rio untuk kedua kali nya, karena Rio hanya memiliki Rosè di hidup nya."ucap Kai memohon bahkan mata laki-laki bertubuh besar itu sudah berkaca-kaca dia tidak kuat membayangkan bagaimana hancur nya Rio jika Rosè terluka.

Mendengar kata-kata Kai membuat Dara dan juga Marco terdiam memikirkan semua ucapan Kai putra mereka.
.
.
.
.
.

Di sebuah taman terlihat Baby L sedang asik bermain dengan teman-teman semuran nya dengan Rosè dan Rio memantai dari jauh. Senang karena putri dapat bersosialisasi dengan baik.

"Sayang awas?."pekik Rio panik, saat baby L tidak sengaja kesandung dan jatuh. Namun dia tertawa bersama tiga anak kecil lain nya.

"Hei tenang, biarkan saja. Kita cukup mengawsi."ucap Rosè menahan Rio yang hendak menghampiri purti nya.

My Littel FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang