Setelah makan malam, sekarang tibalah waktu nya untuk menikmati api unggun, terlihat semua orang sudah duduk melingkar dengan api ungun di tengah.
Semua orang nampak senang karena mereka menyanyi bareng dengan di temanai oleh sanggitaris dan akang gendang.
"Ada yang mau menyumbangkan lagu dia sini?." Tanya Suho.
Semua saling lirik satu sama lain, hingga salah seorang menceletukan satu nama.
"Irene suaranya bagus." Ujar seseorang yanh bernama Suzy teman sekelompok Jiensoo dan Rosè.
"Lah kok gua." Protes Irene.
"Kan suara lo bagus." Celetuk seorang lagi.
"Iya, gua pernah dia denger nanyi dan suara nya merdu." Tambah seseorang lagi.
"Irene. Sebagai ketua camping saya meminta kamu untuk mempersembahkan sebuah lagu." Titah Suho.
"Udah maju aja." Bisik Wendy.
"Iya, mumpung bisa di lihat ama si doi." Tambah Seulgi.
Setelah berpikir sebentar akhirnya Irene mengangguk, lalu berdiri dan dusuk di samping kang kendang dan gitaris membisikan judul lagu nya.
Irene menyanyikan lagu berjudul 'A thousen year' By Christina perri
Semua orang sangat menikmati lagu yang di nyanyikan oleh Irene, dan selama bernyanyi Irene menatap lurus pada Rio dengan sangat dalam dan penuh perasaan. Seolah lagu itu khusus di nyanyikan untuk Rio.
"Wooooooooo." Sorak semua orang saat Irene mengakhiri lagu nya. Dan nampak Irene sangat puas setelah selesai bernyanyi. Dan beberapa kali Irene membungkuk mengucapkan terima kasih.
"Wah penampilan yang bagus dan mempesona seperti orang nya." Celeruk Suho sedikit bercanda.
Dan langsung mendapat sorakan meriah. Irene yang di puji hanya tersenyum simpul. Karena yang dia harapkan adalah pujian dari sang pujaan hati siapa lagi kalau bukan Rio.
"Apa masih ada yang ingin mempersembahakn lagu?." Tanya Suho lagi.
Tapi tidak ada yang mengajukn diri, dan mereka pun kembali bermyanyi secara acak semua orang nampak memikmati nya.
Joy menoleh ke samping saat dia merasakan ada yang mengawasi nya, dan alis ny berkerut bingung saat mendapati Rosè menatap nya dengan tajam dan juga bersemirik.
Kemudian Rosè menunjuk Joy dengan telunjuk nya lalu menggumamkan sesutau yang dapat di cerna oleh Joy.
"You die."
Joy langsung membelalakan matanya kaget dan juga takut. Kenapa Rosè mengancam nya dan memancarkan tatapan penuh kebencian dan dendam padanya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Kok gua merinding ya." Lirih Seulgi mengusap tengkuk nya yang meremang.
"Jangan ngandi-ngandi lo Seul." Kesal Joy menepis tangan Seulgi yang dari tadi memeluk erat tangan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Littel Family
Fiksi Remajakisah Vizenco Limario Manoban dan Jacqueline Roseannè .