Karena kasus Rio dan Rosè mereka di sekors selama seminggu penuh. Tidak ada hukuman lain yang mereka dapat, karena kakek Rosè datang dan menyelesaikan semua nya dengan baik.
"Baby, jangan lari-lari sayang."ucap Rio mengigatkan saat putri kecil nya sudah bis berjalan dan berlari walau tidak terlalu lancar.
"Hik hik hik, dada dada dada dada, hik hik."ucap baby L tertawa senang dan terus berlari sampai gumpalan lemak di pipi nya ikut bergetar. Dan itu sungguh menggemaskan bagi Rio san para karyawan di perusahan Rosè.
Buk!
"Akhhhh, panas!."pekik seorang karyawan yang tidak sengaja kaki nya di senggol baby L hingga dia terkaget dan tak sengaja kopi panas tumpah di paha nya.
"Nty, solly. Lica ndak cengaja."ucap baby L terbata-bata mentap gadia itu merasa bersalah. Bahkan dia ingin mengelap paha wanita itu dengan baju nya.
"Jangan setuh!, dasar bocah!. Anak siapa sih lo!."bentak wanita itu mengundang perhatian karyawan kantor termasuk Rio. Yang sempat mengalihkan perhatian nya karena mendapat pesan dari MB entertaimen milik nya.
"Maaf nona, turunkan kan nanda bicara ana pada putri saya!."peringat Rio mengendong baby L yang mata nya sudah berkaca-kaca karena di bentak dan si marahi.
"Dada, solly. Lica ndak engaja. Ante nya malah-malah. Lica dah inta aaf."adu nya pada sang Daddy dengam suara penuh kesdihan.
"Saya minta maaf, atas ulah putri saya."ucap Rio memohon maaf.
"Maaf?, anda tidak lihat kaki saya terbakar karena ulah anak anda. Maka nya kalau kerja itu kerja aja, jangan malah bawa anak dan bikin masalah dong!."bentak wanita itu, membuat semua karyawan lama yerhenyak kaget dengan kebranian wanita yang baru tiga bulan bekerja di sana dan tidak mengenal siapa Rio dan Lisa.
"Saya akan membayar uang pengobatan anda nona. Sekali lagi saya minta maaf."ucap Rio dia sadar atas kecerobohan piutri nya maka nya dia tidak terlalu mempermasalahkan ketidak sopanan karyawan itu.
"Emang karyawan seperti anda ini bisa ganti rugi berapa?, sadar diri dong!. Kalau kerja ya kerja, ini malah bawa anak pembuat onar!." Hina wanita itu.
"Lee Hena!. perhatikan sopan santun mu!."peringat salah seorang karyawan lama.
"Tapi kan ketua?."protes Lee Hena gadis yang terairam kopi itu.
"Diam!, kau mau di pecat!."ancam wanita yang di panggil ketua itu, membuat gadis itu terhenyak.
"Pak Rio saya minta maaf atas ketidak sopanan salah satu anggota tim saya. Saya harap bapak tidak memasukan nya ke dalam hati. Dia masih karyawan baru dan tidak mengenal tuan dan nona muda."ucap wanita itu membungkuk sopan.
"Saya tidak peduli mau dia baru atau tidak. Yang saya mau dia di percat sekarang juga!."tiba-tiba Rosè datang dengan sura lantang nya.
"Mom~~~~, hiks ante nya jahat, malahin Lica."adu baby L langsung mengis merengek saat mendengar suran mommy nya.
"Sssssttt, sayang jangan nagis ya, mommy udah hukum tante jahat nya."ucap Rosè langsung mengendong putri nya dan menenang kan nya.
"Direktur, selamat siang!."sapa mereka dengan hormat.
"Hana, pecat dia. Saya tidak butuh karyawan yang tidak punya sopan satun seperti dia. Terlebih dia berani menghina purti dam suami saya!."titah Rosè tegas.
"Baik direktur."patuh nya.
"Buk direktur saya salah, mohon maaf kan saya dan jangan pecat saya, buk direktur."mohon wanita itu melas dan menangis dan menggenggam tangan Rosè erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Littel Family
Teen Fictionkisah Vizenco Limario Manoban dan Jacqueline Roseannè .