Brak!!
Prang!!!Sehingga mobil Itu menabarak cafe dan membuat dinding kacanya pecah berkeping keping. Dan di sambut teriakan pengunjung cafe karena kaget dan syok.
"HUBUNGI AMBULAN." Triak seoarang pengunjung cafe.
"Lo gak papa?." Tanya Rio meriksa seluruh tubuh Rosè.
"Gak papa, maksih udah nolongin gua." Ucap Rosè.
"Udah tanggung jawab gua untuk menjaga dan ngelindungi gua." Ucap Rio lembut menatap Rosè.
"Gak usah gombal. Mening kita lihat mobil itu." Ajak Rosè langsung balik arah untuk menyembunyikan wajah tersipu nya.
"Prasaan gua gak gombal deh." Batin Rio bingung.
"Cepat bantu keluarin korban nya." Pinta seorang bapak-bapak yang berusaha menari keluar seorang wanita dan pria di dalam mobil.
Pintu mobil agak susah di bukan karan mobil terbalik dan pencok akibat tubrukan keras.
"Ayo bawa ke ambulan." Teriak ibu-ibu setelah kedua korban berhasil di keluarkan dari dalam mobil.
"Bayi ku, tolong." Lirih wanita korban kecelakan sangat pelaan dan tidak kendnegaran orang lain karena sura sirene mobil dan mobil pihak berwajib. Tapi masih bisa di dengar oleh Rosè yang membantu mengangak kepala wanita itu.
Dengan cepat Rosè kembali menerobos ke kerumunan dan memeriksa kembali bangkaai mobil itu, dia berjongkok dan mengintip secara teliti mobil itu sehingga dia melihat seperti gundukan kain di bawah mobil bagian depan dan terlihat terjepit.
"Angkat mobil nya. Ada bayi di sana!!." Sentak Rosè dan aura ke pemimpinan nya keluar. Dan dengan berbondong-bondong banyak peria yang mengangkat mobil itu sedingga Rosè dapat merangkay masuk.
Dia mengendong bayi itu keluar, munkin karena ke ajaiban tuhan bayi itu tidak terluka parah hanya goresa kecil pada wajah dan tangan nya.
"Bagaimana, apa bayi nya terluka?." Tanya Rio khawatir menghampiri Rosè.
"Pujit syukur, bayi nya baik-baik saja hanya luka gores." Jelas Rosè menimang-nimang bayi itu agar tidak menangis.
"Tapi kita harus membawanya kerumah sakit." Ujar Rio.
"Iya, tapi di mana mereka?." Tanya Rosè dia melihat sekeliling mencari teman-teman nya.
"Mereka ada disana dan baik-baik saja." Jelas Rio menunjuk pintu masuk. Dengan cepat Rosè menghampiri mereka.
"Kalian gak papa kan?." Tanya Rosè khawatir.
"Kita gak papa, itu bayi siapa?." Tanya Jisoo menunjuk bayi di gendongan Rosè.
"Bayi korban kecelakaan. Ayo kita bawa dia kerumah sakit orang tuanya di bawa." Ajak Jimin dan di anggu ki yang lain nya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Dua puluh lima menit mereka sampai di rumah sakit dimana korban kecelakaan di bawa, mereka langsung mencrai ruang UGD di antar suster."Dokter, Kedua pasien harus segera di oprasi, tapi tida ada keluarga korban yang bisa di hubungi." Ujar seorang suster di depan ruang oprasinsaat mereka ber enam sampai di sana.
"Lakukan oprasi, saya yang bertanggung jawab." Titah Rosè pada dokter itu.
"Apa kalian kelurga pasien?." Tanya suster itu.
"Bukan. Tapi tolong lakukan saja oprasi nya. Seluruh biaya akan saya tanggung." Pinta Rosè memohon.
Dengan cepat para Dokter yang bertugas langsung melakukan oprasi setelah Rosè mengurus semua keperluaan
KAMU SEDANG MEMBACA
My Littel Family
Teen Fictionkisah Vizenco Limario Manoban dan Jacqueline Roseannè .