36

248 30 7
                                    

Di UKS Rosè sedang mengobati wajah Rio yang terluka akibat pukulan dari Kai, walau Kai jauh lebih parah karena harus di bawa ke rumah sakit.

Tak!

Rosè menutup kotal P3k dan meletak kan nya di atas naks, lalu melipat tangan nya di dada dan menatap Rio intes, dan yang di tatap hanya  menunduk tak berani menatap wajah Rosè.

"Hahhh, tidak mau bicara?."tanya Rosè setelah mereka saling diam.

"Maaf."ucap Rio sambil menunduk.

"Aku di depan mu bukan di lantai, jadi berhenti menunduk. Kau tau kan aku paling tidak suka bicara tidak saling tatap muka."ujar Rosè kesal.

Set!

Secepat kilat Rio langsung mengangkat wajah nya dan saat dia melihat wajah kesal Rosè seketika Rio langsung menunduk takut.

Melihat itu Rosè membuang muka menahan tawa, merasa lucu dengan tingkah Rio yang takut pada nya.

"Hahh!."hela Rosè karena malas melihat Rio yang terus menunduk dan tidak mau bicara.

Set
Tap
Tap
Tap

Rosè pun memilih untuk pergi dan meninggalkan Rio di UKS,  melihat itu Rio langsung panik.

Grep!.

"Jangan tinggalin aku!."pekik nya tertahan kerena di meletakan wajah nya di cekeruk leher istrinya dan jangan lupakan pelukan erat Rio dari belakang.

"Ada apa dengan mu?, aku hanya ingin kekelas."kaget Rosè tapi tidak berusaha melepaskan pelukan Rio.

"Aku tau aku salah, aku brengsek, aku jahat udah nampar kamu waktu itu. Tapi aku mohon jangan tinggalian aku please, jangan ya.. jangan tinggalian aku. Kamu boleh marah, boleh ngediemin aku tapi aku mohon jangan tinggalin aku."mohon Rio m

"Hei?, lepas dulu."pinta Rosè lembut, berusaha melepaskan pelukan erat sang suami dan hendak melihat wajah Rio.

"Jangan tinggalin aku, aku mohon. Aku tau aku salah, tapi jangan tinggalin aku pleasa, aku gak sanggup kalu sampai kamu ninggalin aku."mohon Rio bahkan semakin erat memeluk Rosè.

"Lepas, atau aku benar-benar ninggalin kamu!."ancam Rosè.

Set!

Secepat kilat Rio melepaskan pelukan nya, dan menatap Rosè yang kini menatap nya tajam dengan tatapan memohon dan terpancar ketakutan yang besar di mata nya.

"Ada apa?, hem?."ucap Rosè lembut sambil mengusap pipi Rio dengan penuh kasih sayang.

"Aku takut, takut kamu bakal ninggalin aku sendiri."ucap Rio dengan resah menagkup tangan Rosè yang di wajah nya dan mencium nya dengan lembut.

"Kenapa kamu bisa berfikir seperti itu?, aku tau pernikahan kita karena perjodohan dan kita juga masih sangat muda. Tapi aku bukan orang seperti itu Rio."ucap Rosè terseinggung dengan pemikiran Rio tentang nya.

"Maaf aku seharus nya tidak berfikir seperti itu, tapi Kai."ucap nya mengantung dan menunduk, sambil memainkan tangan Rosè.

"Itu sebab nya kau menghajar Kai seperti itu?."celetuk Rosè kaget.

"Mmm."gumam Rio sambil mengangguk tapi tetap menunduk.

"Astaga!."kaget Rosè, karena ketakutan Rio bahwa dia akan meninggalkan diri nya sampai membuat saudara tiri nya hampir sekarat.

"Maaf, aku salah. Janji lain kali tidak akan menhajar orang lagi."mohon Rio seperti anak kecil, kareana kaget dengan reaksi istri nya.

Dengan diam Rosè menarik Rio kembali duduk di atas tempat tidur di UKS, dan menarik suamai nya kedalam pelukan nya dan mengusap rambut belakng Rio denga lembut.

My Littel FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang