BAB 18

2.9K 294 15
                                        


#18
Pagi ku yang cerah

"Cinta adalah suatu misteri yang terselubung sepanjang zaman, mengendap-endap di balik penampilan dan menjadikan hati kita sebagai sarangnya."

Pagi telah tiba dengan indahnya, dari jendela sinar mentari sudah mengintip masuk, Juan tersenyum melihat gadis yang kini dalam pelukannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi telah tiba dengan indahnya, dari jendela sinar mentari sudah mengintip masuk, Juan tersenyum melihat gadis yang kini dalam pelukannya.

Senyumannya semakin lebar melihat ruam-ruam kecil bekas keganasannya kemarin malam, ini kali pertama yang begitu luar biasa, terlebih dengan gadis yang sudah ia lama dambakan.

Selain selimut putih tak ada kain lagi di antara keduanya, bahkan pakaian mereka kini berserakan di mana-mana, dengan benda-benda berpindah keberadaannya.

"Kau berhasil.." JK masuk tanpa mengetuk dan itu membuat satu alis Juan terangkat.

"Bukankah aku selalu menang, kenapa kau kemari?" Juan tak mau basa-basi.

"Adel ada di bawah dia ingin bicara dengan mu," kata JK.

"Bilang saja aku sibuk, aku tak ingin menemuinya."

"Dia bilang ini penting.."

"15 menit lagi aku turun," kata Juan dengan raut dingin yang kesal waktu bahagianya telah di ganggu.

"Setelah di perhatikan Elisa memang cantik, kau pandai memilih, dan branya di sofa itu cukup besar, apa gunungnya juga begitu."

Juan melempar bantal yang tepat mengenai wajah JK "jika kau tidak pergi aku akan membunuhmu."

Dia kira Elisa apaan? Cewek lampu merah?Tubuh Elisa hanya miliknya tak akan boleh ada yang memandang selain dirinya.

"Baiklah, pria tampan ini mau undur diri.."

JK pergi secepat kilat setelah bosnya itu mulai mengancam dengan tatapan elang yang tajam. Jika bisa ia tak ingin pergi tapi bagaimana Adel bilang ini penting, mungkin ini menyangkut Elisa? Dia harus tau itu sebelum terlambat.

"Sayang aku akan pergi sebentar."

🍭🍭🍭

Dengan dress merah dan lipstik senada Adel memberi hormat dengan berdiri pada Juan yang muncul tanpa pakaian selain celana jeans yang ia kenakan.

"Apa Elisa di sini?"

Juan tersenyum miring "ya." Katanya tanpa basa-basi.

Adel mendekat pada Juan dia marah tapi mencoba tenang "apa yang kau lakukan padanya?? Apa kau memaksanya?? Apa kau tidur dengannya??"

Juan membuang napas panjang "hentikan aku muak mendengar itu, satu-satu."

"Apa kau tidur dengannya??" Adel memperhatikan ruam di sekujur tubuh Juan. Dan itu cukup menjawab pertanyaannya.

Lollipop 1 [[TERBIT]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang