[[evil mafia scenario]]
19+ Elisa tak pernah setuju ibunya menikah lagi, bukan karena pria itu miskin atau mata duitan melainkan calon ayahnya itu adalah seorang mafia arogan yang begitu kejam.
Demi batalnya pernikahan, terbentuk lah misi get rid of...
"Hal paling menyeramkan melihat orang mati di depan mata."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah melewati fase yang berat mereka berempat memiliki rencana matang, Tuhan mungkin mendengar doa Elisa hingga kesempatan emas akhirnya tiba.
Setelah menyadap akun penjudi internasional Elisa tau akan ada pesta mafia yang lebih besar dari sebelumnya, pesta itu sangat rahasia dan di gelar di sebuah pulau terpencil di daerah Italia.
Juan tentu akan hadir, dia pasti akan menunjukkan sisi rahasianya, dia mungkin akan menari dengan gadis-gadis Eropa atau dia akan berjudi dengan wine mahal ditangannya. Entahlah jelasnya Elisa menantikan itu.
Elisa cukup bersemangat, rasanya dia akan berperang dengan kemungkinan menang 80%. Dia sekarang sudah tiba di Italia dia datang dengan persiapan lengkap.
Tak usah di tanya bagaimana bisa dia bolos sekolah, jelasnya ia cuti dengan bilang neneknya sedang sakit, dan ia akan merawatnya sebagai cucu yang baik. Meski nyatanya neneknya sudah lama tiada.
Kini Juan cukup dekat darinya. Dan menyebalkannya yang ia bayangkan lagi-lagi salah.
Semua orang menikmati pesta sebagian besar dari mereka menari dengan gadis-gadis bertubuh seksi dan Juan yang ia kira akan bermain wanita ternyata hanya duduk sendirian memperhatikan keadaan dengan raut tak bisa di artikan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tak akan ada yang menyangka di balik wajah tampan itu tersimpan banyak kejahatan, wajahnya seakan di pahat oleh seniman Elisa sempat berpikir apa jangan-jangan dia salah? Apa Juan pria baik.
Tapi... Pria baik tak akan di sini.
Seorang gadis bertubuh seksi dengan dada besar duduk di samping Juan dia mulai tersenyum menggoda dengan tangan yang meraba perut atas Juan.
Entah ada apa dengan dirinya, kenapa ia kesal melihat ini dia seakan tidak terima akan hal yang dia lihat, "Elisa gak boleh gini, Lo harus tenang."
"Elisa ko bengong cepat rekam," kata Jennie via telepon yang terhubung dengan telinga Elisa.
Oh ya lupa. Jennie, Dila dan Agam ikut menyaksikan lewat kamera tersembunyi yang ada pada liontin hati yang Elisa kenakan. Elisa terus memperhatikan keadaan terutama Juan, napasnya, gerak jemarinya bahkan tatapan pria itu tak luput dari perhatiannya.