Lollipop 1 [[TERBIT]]

BAB 1

#1
Undangan pesta

"andai hal itu tidak ku lakukan mungkin kita tak akan menjadi cerita."

Entah mulai mana kisah ini ditulis, mungkin sejak dia tersenyum bahagia untuk pertama kalinya atau pudarnya senyuman untuk selamanya.

Singkatnya di dunia yang kini di huni sekarang dia ada, gadis penuh kesempurnaan tapi dia kesepian dan merasa sendirian.

Mengutip dari Swedishnomad.com, negara paling dingin di dunia adalah Rusia. Dan gadis yang paling dingin sejagat raya yang tak perlu di tanya adalah dia, Elisabet Queen Guardiola.

Seseorang pernah bilang dunia tak pernah adil, mungkin itu benar, di dunia yang penuh ujian ini Elisa lahir dengan kesempurnaan yang di impikan banyak orang hampir tak pernah ada hal buruk dari kisahnya apa lagi kemalangan.

Dia di berkati dengan segudang kehebatan. Di sekolah dia menjadi gadis pintar yang mengikuti aturan sekolah dan diluar zona sekolah, bebas.. tumbuh seperti dedaunan yang terbang ke sembarang arah.

Bagaimana wajah Cinderella jika dia nyata? Mungkin akan secantik Elisa, manik tajam coklat terang, kulit putih dan memiliki bibir pink kenyal menggairahkan. Dia begitu unreal untuk menjadi nyata.

Sejauh ini, tak pernah ada yang berani padanya, perkataannya adalah perintah untuk semua. Dia terkenal akan sipat tranpamental dan kasar, mungkin itu karena dia memiliki banyak sisi negatif, sering ikut tinju ilegal, keluyuran malam, clubbing dan balapan liar.

Dan satu hal lagi alasan dia di sebut sempurna selain cantik dan pintar dia.. kaya dengan kekayaan yang melimpah, bahkan dia duduk-duduk di sofa saja miliaran dollar mengalir layaknya sungai di rekeningnya. Ibunya adalah psikiater sekaligus pebisnis hebat dengan bisnis malang-melintang, memiliki puluhan rumah sakit, hotel, mall, dan banyak lagi, perolehan semuanya menjadikan Guardiola adalah keluarga paling kaya di dunia saat ini.

Di mana putri kaya itu sekarang?

Makan kuaci di restoran mewah??

Atau, shopping di Itali??

Dan di sini!! gadis itu berdiri sekarang, sekolah. Menghadap sang merah putih dengan tangan hormat di kening. Dia terlambat 10 menit dan ya.. itu dah biasa, Sama halnya wajah lebamnya saat ini.

Dia hanya diam menatap bendera yang berkibar, sesekali dia menghembuskan napas ke udara gadis itu bosan untuk ini setiap minggunya, rambutnya berkibar kesana-kemari di tiup angin dari pohon-pohon besar di sekitar nya.

"Selesai," kata pria yang tiba-tiba muncul dan mengikat tali sepatu Elisa.

"Apaan sih Lo!" Ketus gadis itu dengan raut kesal.

Jauh-jauh dari romantis, Elisa anti akan itu, bahkan dengan kekasihnya yang saat ini jongkok mendongakkan kepalanya.

Andreas Alexander, pria paling handsome di SMA Alexander, wajahnya seperti di pahat dengan sempurna dengan hidung mancung sebagai ciri khasnya.