BAB 6

4.3K 425 42
                                        


#6
Pagi ku kelabu karena mu

"Aku tak mengerti apa mau Tuhan hingga jarak kita semakin dekat."

Senin, hari yang selalu membuat Elisa bertanya kenapa dia harus ada jika Minggu cukup buat dia bahagia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senin, hari yang selalu membuat Elisa bertanya kenapa dia harus ada jika Minggu cukup buat dia bahagia. Terlebih dia hadir dengan matahari meninggi.

Gadis dengan seragam abu-abu itu berbaris di barisan belakang sebagai murid teladan upacara pagi Senin adalah hal wajib.

Setidaknya 5 kali dalam setengah jam Jennie menguap dengan mata sedikit terbuka, gadis berkacamata dengan rambut di ikat simpul itu hanya diam menahan kantuknya akibat semalaman bergadang mendengar curhatan hati seorang sahabat. Dan di sisi kirinya ada Dila si ratu sekolah dia dengan anggun menatap lurus mendengarkan yang guru jelaskan padahal pada nyatanya dia tak faham apapun.

"Kita kedatangan kepala sekolah baru," kata pak agung salah satu guru senior.

Semua murid menajamkan mata dan telinga, rumor di sekolah mungkin benar ayah Andre bangkrut karena korupsi dan kini sedang di penjara.

Semua orang awalnya tidak percaya itu, bagaimana bisa orang sebaik itu bisa korupsi? Dia sangat murah hati. tapi kata-kata pak agung barusan seolah membuka telinga semua orang. Secara tidak langsung itu benar.

Andre menurunkan tatapannya dia menatap sepatu sneaker hitam dengan tali kiri yang tak terikat. Dia coba untuk tidak peduli namun tak semudah itu terlalu banyak mata dan mulut yang menghakimi.

Elisa menggenggam tangan Andre membuat Andre kaget dan menoleh pelan, Elisa hanya diam tapi tatapan matanya tak berbohong, gadis itu peduli.

Andre menatap genggaman Elisa, untuk pertama kali Elisa yang menggenggam tangannya terlebih dulu.

Dia tak peduli satu dunia meningalkannya, satu saja, Elisa. Berdiri di sampingnya seperti sekarang sudah lebih dari cukup.

Semua murid langsung membuka mulutnya kaget, semua mata tidak menatap Andre lagi namun satu objek paling dominan. Pria tinggi dengan kemeja batik yang di padukan dengan celana hitam berharga puluhan juta dolar.

"Ganteng banget," kata Dila pelan.

Jennie berdecak kagum "cowok fiksi, hidung mancung, tatapan tajam dan alis lebat behh.. sempurna dia juga tinggi Ais, suami gue!!"

Elisa membuang napas dari mulut, pria itu, siapa lagi kalau bukan tuan Damián.

"Perkenalkan dia kepala sekolah baru, Juanes Revi Damián pebisnis dalam bidang perhotelan, properti dan pembangunan," kata pak Agung dengan senyuman bangga.

Elisa membuang napas ke udara pria itu memiliki 2 wajah, angel and devil semua orang menganggapnya malaikat si genius pintar, hanya kurun waktu 3 tahun dia menjadi generasi muda yang menduduki posisi tinggi sebagai orang paling berpengaruh di dunia.

Lollipop 1 [[TERBIT]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang