BAB 26

2.2K 217 37
                                    

#26
Tertawa bersama mu

"Aku tak pernah berpikir mencintaimu, walau cuma sekejap. Tapi yang terjadi tak ubahnya alur nasib yang terbalik."

"saatnya makan malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"saatnya makan malam.."

Mendengar kalimat itu Elisa yang sedang bermain Vidio game langsung mengikut Juan, ia penasaran hidangan seperti apa yang pria itu siapakah, makanan ala Italia atau Korean atau mungkin Indonesia.

Sesampainya di meja makan, mulut Elisa terbuka cukup lebar, ia mengelus dada, gak salah tapi salah...

Sekitar 20 menit ia menunggu dengan ekspektasi tinggi di dalam kamarnya, ia kira  ini akan seperti di novel romansa pria membuatkan makanan mewah untuk wanitanya, tapi pada nyatanya Juan hanya memasakkan ia mie instan itu pun dapur sudah seperti kapal pecah terlihat jelas saat Elisa sepintas lewat.

Sekitar 20 menit ia menunggu dengan ekspektasi tinggi di dalam kamarnya, ia kira  ini akan seperti di novel romansa pria membuatkan makanan mewah untuk wanitanya, tapi pada nyatanya Juan hanya memasakkan ia mie instan itu pun dapur sudah seperti k...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dengan terpaksa Elisa duduk ia pandangi semangkuk mie itu cukup lama, berapa menit pria itu merebusnya hingga mie tampak bengkak berisi, kek cacing tanah. Terlihat lezat cuman bukan seperti ini yang di harapkan.

"Cobalah.."

Elisa raih sumpit dan mencobanya, wajahnya tersenyum kecil, ini enak seperti mie biasanya rasanya gurih cuman ya tadi agak lembek karena terlalu masak.

Juan tarik kursi di samping Elisa lalu duduk ia pandangi wajah kecil gadis itu cukup lama, ini kali pertama ia memasak di dapur. Dulu ia suka melihat ibunya merebus mie di dapur, dan ia tak mengira ia juga melakukan hal sama untuk Elisa.

"Kenapa kau melihat ku begitu?" Elisa bertanya dengan mimik serius.

"Kau can..."

Elisa menyela "cantik, udah tau aku, basi deh basi."

Juan tersenyum tipis ia sisihkan rambut Elisa yang menghalangi gadis itu menyantap dengan nyaman.

"Kamu gak makan??" Elisa bertanya.

"Aku mau makan kamu aja," gurau pria itu.

Elisa menatap Juan dengan tajam "aku geplak mau!!"

Juan terdiam sejenak ia majukan wajahnya "setelah makan kamu harus cepat tidur, kamu harus merapikan ruangan ku besok, ngepel, nyapu dan membuatkan ku kopi, ingat dua sendok saja gulanya, airnya setelah matang, jangan terlalu dingin dan jangan terlalu panas."

Lollipop 1 [[TERBIT]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang