[[evil mafia scenario]]
19+ Elisa tak pernah setuju ibunya menikah lagi, bukan karena pria itu miskin atau mata duitan melainkan calon ayahnya itu adalah seorang mafia arogan yang begitu kejam.
Demi batalnya pernikahan, terbentuk lah misi get rid of...
"Jika boleh minta satu hal pada Tuhan, aku ingin waktu dihentikan sehingga aku bisa bersama kamu lebih lama."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pernah terpikirkan bagaimana jika kupu-kupu tanpa sayap, bagaimana bisa ia terbang? Bisakah ia melihat dunia? Dan sempurna kah kupu-kupu tanpa sayapnya?
Mungkin kupu-kupu tak bersayap jika dalam bentuk manusia akan seperti Juan dan Elisa.
Pria yang tampak kuat dan perkasa bukan lah apa-apa tanpa sayap yang melengkapinya, memang dunia akan sama, langit tetap berwarna biru tapi bagi pria yang dunianya hancur langit atau pun awan akan berwarna sama, kelabu.
Dua mata itu menatap sayu ke depan, pakaiannya masih sama dengan bercak merah yang masih ada di sana, matanya juga sembab dan agak merah karena semalam menangis di pojok dekat pintu, setiap pintu rumah sakit itu terbuka ia mengangkat kepalanya dengan harapan Tuhan memberinya kabar baik.
Tapi yang dokter sering katakan selalu sama "semua akan baik-baik saja.."
Baik-baik saja bagaimana??
Mudah memang mengatakan itu tapi bagi Juan yang melihat bagaimana Elisa terluka, bagaimana gadis itu kesulitan bernapas kata-kata semacamnya hanya omong kosong.
Semalaman dia menunggu dari lampu koridor mati hingga menyala tapi apa? Pujaan hatinya tak kunjung membuka matanya.
Jika bukan Elisa mungkin Juanes yang sukses seperti sekarang tak akan tercipta, dia hanya papan tulis besar yang penuh coretan kemunculan Elisa lah yang menghapus semua coretan memberikan warna baru yang di tulis indah dengan awal kata cinta.
Pria itu menundukkan kepalanya menatap jemarinya yang tak henti bergetar sekali lagi dia merasakan hal yang dulu ia rasakan.
Sendirian
Tak berguna
Dan pembawa sial di manapun ia berada.
Dia juga manusia tapi kenapa Tuhan membuat skenario begitu luar biasa, siapapun di dunia ini tak akan kuat jika terus di pukul dengan pukulan yang sama. Di tinggalkan orang yang jadi dunianya.
Kepalanya masih mengingat jelas bagaimana ibu yang ia cinta di bunuh. Dia masih kecil tapi di tuntut untuk menjadi buas agar bisa bertahan hidup, setiap tangan terulur tangan lainnya memegang belati, jika ia salah belati akan mengenainya. Dan jika pun ia benar tak ada satu pun yang memperdulikannya.
Mungkin terdengar lucu jatuh cinta pada pandangan pertama terlebih ia pria yang percaya tak ada cinta di dunia.
Dia yang dahulu begitu ingin mati kini memiliki harapan baru, dia ingin merasakan hidup dengan satu orang, memiliki kisah bersama dan menua hingga keriput di mana-mana.
Kali ini pintu terbuka setengah pria berjas putih keluar dengan tersenyum, "nona Elisa telah sadar."
Muka yang tertekuk akhirnya mengukir senyumnya, dia langsung berdiri dan menghampiri gadis itu.