BAB 9

3.7K 332 4
                                        


#9
Bermuka dua untuk hidup

"Senyuman mungkin terukir seolah orang bodoh yang tak tau apa-apa, sekarang dia memang dalang cerita tapi kelak ceritanya akan berbeda."

"aku bisa makan sendiri!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"aku bisa makan sendiri!!"

Elisa menjerit keras tapi tetap membuka mulutnya saat Juan melayangkan satu sendok makanan. Sepanjang hari ini Juan terus memanjakannya, mau tau hal lucu Juan tadi juga mendongeng novel dengan lantang sampai Elisa tertawa terbahak.

"Gak enak.." rengek gadis itu mendorong mangkuk bubur.

"Mau anggur?" Kata Juan menunjuk dengan lirikan mata buah di meja yang tertata cukup rapi.

Elisa lirih pelan dan hembusan napas berat keluar begitu saja dari mulutnya, dia tak mau buah, pizza lebih ia inginkan saat ini ketimbang anggur. Tapi ya sudah ketimbang bubur bayi yang rasanya habis di injak babi, Elisa iya kan buah itu.

Juan berikan anggur pada Elisa yang sudah membuka mulutnya lebar-lebar, gadis itu mengunyah dengan raut puas sesudah buah itu masuk mulutnya "manis."

Juan ambil sebiji anggur yang masih segar. Melihat reaksi gadis itu membuat Juan penasaran bagaimana rasanya, apa seenak itu?? dia kunyah anggur perlahan, manis?? Matanya menyipit, manis dari mananya? Ini hambar bahkan di kunyahan ketiga terasa asam, ide berlian pun muncul di kepalanya, ia kecup bibir pucat Elisa singkat dan pelan "iya manis."

Elisa mengerutkan kening dan refleks menutup mulutnya, apa tadi? Di siang bolong sudah disambar petir. mau di tabok apa?! Bisa-bisanya ambil kesempatan dalam kesempitan. Untung saja kali ini dia lagi sakit andai saja dia bertenaga akan di pukul tuh muka menyebalkan.

"Bisa gak buat aku muntah, daddy."

Elisa coba untuk ingatkan pria dengan kemeja yang dua kancing atasnya terbuka itu, dia ingin menikahi ibunya, dan apa ini layak mengecup bibir calon putrinya? itu pun di rumah sakit, apa dia gak mikir bagaimana kalau ada orang masuk atau bagaimana perasaan Elisa setelah Juan begini, sesederhana itu padahal tapi kenapa dia tak bisa memikirkannya?

"Daddy? Kau mengakuinya sekarang?" Juan tersenyum sambil menyuapi anggur lagi.

"Daddy conbujer."

Orang bijak pernah bilang berdebat dengan orang bodoh gak ada gunanya, bukannya Juan bodoh dia pintar sangat-sangat pintar tapi sayangnya otaknya di gunakan hanya untuk trik dan kejahatan sedangkan kepekaan terhadap makhluk hidup lain sangat minim sama halnya dengan pori-pori pada wajahnya , hampir tidak ada.

Karena malas berdebat hanya ini yang bisa Elisa lakukan mengalihkan pembicaraan.

Juan terkekeh kecil tanpa dosa"aku gak botak Elisabet Queen Guardiola, jadi jangan menyebutku begitu terus."

"Tapi kan kau berotot kek daddy conbujer."

"Tau di mana, pernah lihat?" Juan menatap makin intens.

"Mama gak Dateng nih?" Elisa coba mengalihkan pembicaraan lagi.

Lollipop 1 [[TERBIT]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang